Menanggapi perkataan Cinta yang menyebut Elza sebagai "ibu-ibu gemuk" yang iri dengan Herdiana, Elza berkomentar, "Saya lapang dada saja. Dia (Cinta), kan, anak kecil yang enggak tahu apa-apa. Tak perlu saya tanggapi. Dulu, dia bilang have fun , enggak ada masalah, tapi sekarang stres. Percuma meladeni omongan anak kecil. Masyarakat, kan, biasa menilai, Cinta seperti itu karena didikan siapa? Enggak pantas, kan, anak kecil berbicara seperti itu." Dengan ketus, Elza juga menambahkan, "Kalah saja bersikap begitu, apalagi kalau menang."
Pengacara senior ini justru heran, kenapa masalah jadi mengarah ke "penyerangan" pribadi. "Selama persidangan, saya selalu memposisikan diri sebatas pengacara MD dan berusaha bersikap profesional. Perkara ini antara MD dengan mereka. Saya hanya orang yang diminta jadi kuasa hukum MD. Jadi, salah alamat jika dia mencoba memojokkan saya. Yang bermasalah dia, saya tak bermasalah. Mau menghina, kek, yang dihukum dia, kok. Bukan saya!" kata Elza.
Elza juga bercerita, pernah mengenal dan menjadi mitra kerja Herdiana. Dulu, Elza dan Herdiana sama-sama "berguru" di kantor pengacara OC Kaligis. Suatu ketika, kisah Elza, dia yang sudah menjadi direktur Bidang Pidana, minta izin ke OC Kaligis untuk membuka kantor hukum sendiri dan direstui.
"Saat itu saya sudah punya izin, sementara dia (Herdiana) belum punya dan masih magang di Pak OC Kaligis. Belakangan, dia bergabung dengan saya dan janji akan menyetor dana untuk sahamnya sebesar 50 persen. Kenyataannya, dia malah saya gaji selama 6 bulan. Seharusnya, pemegang saham, kan, tak terima gaji. Saya merasa, (kerja sama) ini tak perlu diteruskan. Akhirnya, saya berdiri sendiri dengan izin saya. Sebab, saya merasa sangat tolol sekali bekerja sama dengan orang yang tak punya izin serta modal, baik finasial dan keahlian," urai Elza.
Sejak itu, Elza mengaku tak tahu keberadaaan Herdiana. Entahlah, kata Elza, jika kejadian di tahun 1991 itu membuat Herdiana masih mendendam padanya. "Awalnya, ketika diserahi perkara ini, saya enggak tahu jika ibunya Cinta Laura adalah dia. Mungkin ini jalan Tuhan mempertemukan saya dengan dia di persidangan dalam kondisi tidak baik."
Ahmad Tarmizi
Foto : Ajeng
KOMENTAR