Membawakan acara TMO dan THO, katanya, punya kesulitan tersendiri. "Harus bisa berempati pada suasana hati peserta. Dalam hitungan detik, kadang aku harus bisa marah, sedih, atau happy, sesuai situasi peserta. Susah, tapi di situlah serunya. Aku jadi senang dan enjoy." Sisi tak enaknya? "Kalau harus syuting sampai pulang pagi. Take syuting jam 19.00, baru selesai pukul 04.00," kata si ceria ini.
Yang jelas, tuturnya, TMO dan THO tidak direkayasa. Bahkan, ia pernah dituding ikut dalam rekayasa acara itu. "Itu bukan rekayasa! Garansinya dari aku, 100 persen. Buktinya, sudah ada peserta yang pacaran, tunangan, bahkan segera menikah. Buktikan saja nanti!"
Nizar, Ajeng
KOMENTAR