"Aku memerlukan waktu untuk bernafas. Kemarin aku seperti baru masuk ring tinju. Aku berantem, babak belur sampai habis-habisan. Sekarang aku memerlukan waktu untuk menyembuhkan diriku karena yang terluka bukan hanya fisik, tapi juga emosiku,' jelas Dewi yang merasakan perceraian sebagai ujian yang paling berat.
Dalam ujian yang baru saja ia lewati, Dewi merasakan sekali wanita adalah makhluk yang lemah lembut "Tapi bukan berarti wanita bisa disakiti, yang bisa digantikan posisinya secara cepat karena rasio laki-laki di Indonesia lebih banyak dari wanita. Beruntunglah laki-laki!" cetus Dewi seraya menambahkan hal itu membuat wanita kesulitan mencari laki-laki yang setia karena banyak sekali godaan dari luar.
Meski pun begitu, Dewi tetap saja merasa beruntung. "Meskipun saya kalah diantara percintaan dengan pasangan tapi saya menang di percintaan keluarga dan sahabat. Merekalah yang selalu mendukung saya," kata Dewi.
Saat ini, Dewi hanya ingin memperjuangkan hidupnya untuk bahagia. "Aku mau bahagia sampai akhir hayat. Aku tidak mau gagal untuk ketiga kalinya. Semoga suatu hari aku bisa mendapatkan cinta sejati dari laki-laki," harap Dewi.
Isna
KOMENTAR