Padahal, sejak bertahun-tahun, pasangan ini tak hanya terikat hubungan emosional saja, tapi juga hubungan profesional. "Selama ini, hubungan kerja saja. Sepertinya keduanya rela memendam perasaan tidak cocok demi kenyamanan anak-anak semata," kata Mieke.
Soal kabar adanya orang ketiga dalam rumah tangga yang sudah dibina selama 13 tahun ini, Mieke berpendapat lain. "Perselingkuhan hanyalah efek dari ketidakcocokan yang selama ini dialami Anang-KD. Kalau dirunut lagi, perpecahan ini berawal dari banyak faktor. Salah satunya, faktor ekonomi. Kesenjangan pendapatan mereka, sadar atau tidak sadar, memiliki pengaruh dalam hubungan suami-istri," tuturnya.
Alasan lain, yang sebenarnya juga sudah disebutkan dalam buku biografi KD, adalah jiwa pesantren Anang. Cara Anang menuntun KD, kerap dianggap terlalu kaku dan konvensional. Semestinya, jiwa bebas KD dituntun dengan cara lain yang tak terlalu lugas. Anang yang sudah benar-benar "lurus", dinilainya tak cocok dengan KD yang masih ingin "belok-belok". "KD dilambangkan seperti air. Dia ini sifatnya mengikuti, tetapi tidak bisa dipaksa."
Ajeng
KOMENTAR