Setelah melihat sendiri penderitaan para tuna netra, Aya mengaku sangat prihatin. "Kebanyakan mereka adalah orang tidak mampu dan hidup di daerah terpencil. Penyebabnya juga karena gizi buruk atau pengobatan yang tidak tuntas dari rumah sakit," papar Aya kepada tabloidnova.com ketika ditemui di Plaza Sentral, Sudirman, Selasa (18/8).
Karena hal itu, sejak 4 tahun lalu, Aya sudah bertekad mendonorkan matanya jika kelak ia meninggal dunia. "Dalam hidup, selain kepintaran dan kepandaian, kita perlu memberikan manfaat bagi orang lain," begitu alasan Aya. Keluarga tidak keberatan? "Saya sudah membicarakan dengan mereka dan tidak masalah, apalagi ini badan saya. Saya ingin lakukan yang terakhir kalinya," tukas istri drummer Ekki Soekarno ini.
Isna
KOMENTAR