Sukses pria gimbal ini ternyata diselubungi kisah hidup yang cukup pahit. Menurut cerita Jhony Iskandar, Mbah Surip ditemukan di kawasan Blok M Jakarta oleh pencipta lagu dangdut Kuntet Mangkulangit. Di situ, Mbah Surip ngamen dengan alat musik buatan sendiri dari kotak sabun. Usai ngamen, ia biasa tidur di emperan toko beralaskan kardus bekas. Hal ini membuat Kuntet iba, hingga akhirnya Surip disuruh tinggal di rumah Kuntet.
Gaya hidup Mbah Surip yang unik, cerita Jhony, dipengaruhi kejadian aneh pada dirinya. Konon, di kampung halamannya, Surip pernah mati suri. Bahkan pernah sempat dikubur. Setelah kejadian, masih menurut Jhony, Mbah Surip seperti kehilangan sebagian ingatan. Ia pun mengadu nasib ke Jakarta, meninggalkan anak-istrinya di Mojokerto.
Suatu ketika, seorang utusan istrinya mendatangi Mbah Surip. Rupanya sang istri minta diceraikan lantaran ingin kawin lagi. Akhirnya Surip menceraikan istrinya lewat surat. Hingga sekarang Mbah Surip belum pernah melihat lagi keluarganya.
Dari rumah Kuntet, Mbah Surip tinggal di rumah Jhony di awal tahun 1990. Saat itu, Mbah Surip ikut mengasuh Dewo, anak Jhony dari Mega Mustika. Dari sinilah Jhony sering mendengarkan Mbah Surip menyanyikan lagu Tak Gendong kala mengasuh Dewo. Ketika Jhony bercerai dengan Mega, tutur Jhony, Mbah Surip kembali tinggal di jalanan. Ia senang tinggal di Bulungan, Ancol, dan TMII.
Soal usia Mbah Surip, Jhony tak tahu pasti. "Kalau ditanya soal umur, dia hanya bilang lahir pada 5 Mei, tanpa tahun. Menurut perkiraan saya, usianya sudah di atas 70 tahun."
Keunikan lain Mbah Surip adalah tak pernah minum air putih. Hanya kopi hitam sedikit manis. Sebelum dan sesudah makan, sebelum kerja dan tidur, selalu minum kopi. "Makanya suka saya panggil manusia luwak."
Kini Mbah Surip telah tiada, meninggalkan awan duka ditengah canda khas-nya. Selamat Jalan Mbah Surip
Uda, Nizar
KOMENTAR