Tak tanggung-tanggung, caleg PPP untuk wilayah Sirabaya-Sidoarjo ini mengungkapkan kerugian yang dialaminya mencapai 50.000 suara. "Pada penghitungan awal nama saya sempat keluar dapat kursi nomor 9 dari 10 kursi yang ada. Lalu naik ke nomor 8, nomor 7, setelah itu tiba-tiba hilang," kata Ratih seraya menambahkan dari hasil perhitungan suara akhir di KPU dirinya mendulang 26.000 suara. Padahal, ketika yang masuk baru 70% dari total TPS, capaian suaranya sudah menyentuh angka 71.000.
Lantas, adakah upaya Ratih melaporkan 'kerugiannya' itu ke Bawaslu? "Enggak bisa protes karena saya enggak ada formulir C1 dari saksi di TPS. Saya enggak mampu bayar saksi."
Kendati demikian, Ratih mengaku dirinya tidak kapok dengan dunia politik. "Saya kan mau menjadi anggota DPR yang duduk memutuskan sesuatu untuk kebaikan orang banyak. Nah kalau berjuangnya begitu gak boleh putus asa dong," tuturnya semangat. Bahkan, rupanya pada 2010 nanti wanita asal Ngawi ini dicalonkan sejumlah warga untuk maju pada pemilihan Bupati Ngawi.
Astri
KOMENTAR