Ibu dari tiga anak ini bersyukur memiliki kehidupan seks yang membahagiakan dengan sang suami. Dampaknya, kalau seks nikmat akan menimbulkan efek positif dalam kehidupan. "Semangat dan gairah seperti baru kembali menghadapi pekerjaan sehari-hari," tuturnya.
Pasangan suami istri ini pun sepakat, bahwa hubungan intim bukan hanya untuk menyenangkan salah satu pihak saja. Seks harus bisa memuaskan kedua belah pihak, baik istri maupun suami. "Agar bisa demikian pasangan tersebut harus saling mencintai dan memelihara kepedulian terhadap pasangannya," katanya.
Lalu bagaimana caranya memiliki hubungan seks yang sehat? Shahnaz dan Gilang tidak membuat jadwal kapan harus berhubungan intim. Mereka lebih suka seks spontan. "Lebih baik dilakukan secara spontan. Caranya, terlebih dulu saling SMS nakal, ngobrol yang mancing-mancing. Jadi saat bertemu sudah merasa nyaman. Walaupun quickie, tapi berkualitas. Setelah selesai, jangan balik badan langsung tidur. Itu menyakitkan pasangan. Bilang terima kasih dulu," anjur Shahnaz.
Bagi pasangan ini, tidak terlalu baik jika berhubungan seksual dijadwalkan terlebih dahulu. Pasalnya, dengan adanya jadwal akan membuat seks menjadi semacam kewajiban belaka dan sudah tidak ada pleasure lagi. Yang senang hanya sepihak saja, yang lain tidak," jelasnya.
Jika hubungan seksual dikaitkan dengan keinginan segera punya anak, seringkali membuat hubungan seks menjadi tidak menyenangkan. Alasannya, karena tidak akan ada unsur rekreasi dan terjadi ketidaknyamanan untuk berhubungan seks. "Oleh sebab itu, jangan berpacu dengan jadwal, tapi sudah siapkah kedua-duanya, sudah nyamankah keduanya. Jika sudah nyaman pasti akan mendapat kenikmatan," pungkas Shahnaz.
Tumpak
Foto : Tumpak
Mana yang Lebih Ekonomis, Mesin Cuci Top Loading atau Front Loading? Ini Jawabannya
KOMENTAR