Ray 'Nineball' Shareza, Berbagi Royalti dengan Anak Tak Mampu

Sosoknya masih misteri. Ujung tombak band Nineball ini malah menjelajah ke ranah sinetron saat nama bandnya hangat diperbincangkan. Tak banyak pula yang tahu bahwa adik kandung aktor Derry Drajat ini telah berkeluarga dan sedang asyik menikmati kebahagiaan bersama putra pertama, Muhammad Bilal Tsaqif (3 bl). Kepada NOVA, Ray menyingkap misterinya.

Kenapa tiba-tiba Anda beralih haluan, dari pemusik jadi bintang sinetron? Sebenarnya sejak kecil aku sudah akrab dengan dunia akting. Aku sering nonton Derry main teater. Nah ketika lulus SMA aku masuk ke Institut Kesenian Jakarta jurusan Teater. Lucunya, seminggu sebelum ujian akhir, aku malah diserang perasaan bimbang. Kenapa? Aku tidak yakin bisa hidup di dunia teater dan akting. Justru aku lebih sreg di musik. Akhirnya, aku kabur ke Bandung. Tanpa memberitahu keluarga dan teman-teman. Di Bandung aku memulai hidup baru dengan bermain musik. Saat itulah, aku membuat band pertamaku, The Antz, kami pun sukses manggung di kafe-kafe.Kembali ke Jakarta setelah tiga bulan menghilang ke Bandung. Aku sudah siap menerima kemarahan keluarga, terutama kakak-kakakku yang membiayai uang kuliah. Di luar perkiraanku, tak ada yang marah kepadaku. Mereka hanya memintaku untuk mengurus surat-surat kuliah, kalau-kalau suatu saat nanti aku berniat melanjutkan studi. Hanya satu ultimatum yang mereka sampaikan, bahwa jika aku memang serius di dunia musik, aku harus bisa menjadi sesuatu, bukan hanya sekadar main band saja. Aku merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang demokratis.Tapi ternyata, keinginanku untuk serius membuat album rekaman tak didukung awak The Antz. Aku lalu mengundurkan diri. Memang jodoh tak lari kemana. Saat itu Nineball yang pada saat itu cukup terkenal di Bandung sedang membutuhkan vokalis. Kebetulan vokalis sebelumnya, Sunu (kini membentuk MATA band. Red), keluar. Karena suaraku dirasa cocok, saya langsung ikut proses rekaman Walau baru album perdana, Nineball sudah dikenal masyarakat. Bagaimana pendapat Anda? Kami sangat beruntung karena single kedua, Hingga Akhir Waktu direspons sangat positif oleh pendengar musik Indonesia. Padahal lagu tersebut adalah single kedua. Single pertama kami, Maaf Harus Pergi, tidak sesukses itu. Maklumlah, saat itu kami juga sedang berada dalam proses peralihan, dari band cafe jadi band rekaman. Ternyata susah sekali menembus stasiun televisi, ya? ha ha. Lagu Hingga Akhir Waktu memang istimewa. Setelah dipilih menjadi salah satu soundtrack sinetron, lagu ini juga diminta oleh solois internasional, Christian Bautista.Sejak awal, kami juga sudah berjanji akan selalu memberikan pesan-pesan positif untuk pendengar kami. Salah satu hal yang kami lakukan adalah menyisihkan 2,5% total pendapatan dan royalti album ini untuk pendidikan anak-anak Indonesia yang kurang mampu. Kami bekerjasama dengan Yayasan Tunas Cendekia Solidaritas Kebersamaan untuk menyalurkannya kepada yang berhak menerima. Rencananya, kami juga akan menyumbangakan 15% dari penjualan merchandise, tapi sekarang belum terealisasi. Nineball mulai dikenal masyarakat, mengapa Anda malah memutuskan untuk berakting di sinetron? Apakah karena pengaruh dari kakak Anda? Sebenarnya sebelum aku serius dengan band, aku sudah pernah membintangi dua FTV dan ikut bermain dalam teater kampus. Baru-baru ini ternyata banyak lagi tawaran yang datang untuk berakting. Setelah berembuk dengan anggota band yang lain dan keluarga, ternyata mereka sanngat mendukung. Ketika akhirnya aku kembali berakting, baru aku sadar kalau aku merindukan juga dunia ini. Ternyata ampuh juga menghapuskan kejenuhan naik turun panggung, membawakan lagu yang sama setiap kali tampil.Tapi bukan berarti aku ingin berhenti menjadi anak band, lho. Sampai kini, Nineball masih menjadi prioritasku. Kalau memang harus manggung atau latihan, aku tidak akan syuting. Untuk itu, aku bergabung dengan management artis, sehingga mereka bisa mengatur jadwalku dengan baik. Sampai saat ini memang tidak ada konflik antara aku dengan personil Nineball yang lain, meski tidak menutup kemungkinan konflik tersebut akan muncul suatu hari nanti. Untuk menjaga agar itu tidak terjadi, aku berusaha untuk bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan.Jadi memang ini murni keinginanku, tidak ada hubungannya dengan Derry, walaupun tidak kupungkiri peran Derry dalam kehidupanku sangat besar.Sebagai kakak, dia adalah guru besar untukku. Bersama kakak-kakakku yang lain, dia ikut membiayai kuliahku. Dia memberiku banyak pelajaran hidup dan selalu memberiku semangat, selalu berkata aku tidak boleh menyerah untuk menggapai keinginanku. Bagaimana dengan kehidupan cinta? Sebenarnya aku sudah menikah pada bulan Februari 2007 yang lalu, kami baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Bilal, sekarang usianya tiga bulan. Jadi, rasanya berat harus sering meninggalkan mereka di Bandung. Paling kalau sedang kangen, aku melihat-lihat foto Bilal atau videonya di telepon genggam. Saat ini, merekalah yang menjadi pemberi semangat untukku memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.Kalau selama ini aku tidak pernah mengekspos istri dan anakku, bukan berarti aku menyembunyikan mereka. Buat aku, hal pribadi seperti ini bukan untuk dipublikasikan. Lagipula, tidak pernah ada yang menanyakan aku sudah punya istri atau belum. Biasanya orang bertanya, aku sudah punya pacar atau belum, aku jawab saja belum, ha ha. Apalagi Rima, istriku, memang tidak suka menjadi sorotan. Kalau aku ajak keluar kota untuk tur saja, dia tidak pernah mau.Awalnya memang berat bagi mereka sering ditinggalkan seperti ini. Untungnya, kami sudah berpacaran sepuluh tahun sebelum menikah, jadi dia sudah sangat mengetahui bagaimana aku. Aku juga sangat tahu bagaimana dia. Di keluarga, aku pun menerapkan sunnah Rasul untuk selalu bermusyawarah, tentang apapun. Kebiasaan ini kami terapkan baik untuk masalah sepele maupun masalah besar. Alhamdulillah, kehidupan rumah tanggaku harmonis sampai sekarang.Astudestra Ajengrastri

Foto : Ilham, dok. Chic

PROMOTED CONTENT