Lokasi TPS itu hanya selemparan batu dari rumahnya di kawasan Simprug Golf, Senayan. Meski ditunggu beberapa wartawan, Mayang berusaha tenang dan melenggang masuk di TPS. Ia tampak menebar senyum.
Pelantun tembang Tiada Lagi ini terlihat segar dengan baju atasan turtleneck biru tua dan dipandu jins warna senada. Mayang juga menenteng tas warna merah dan mengenakan kacamata berukuran besar.
Wanita kelahiran Purwokerto datang ditemani buah hati, Kiran (3), yang hanya senyum-senyum bersama baby sitter dan seorang pengawal selama menunggu sang ibu memberikan suara.
Proses pemberian suara, sejak menyerahkan surat undangan dan menyimak penjelasan petugas tentang pengisian surat suara, lalu melakukan pencontrengan di bilik suara, hingga ke kotak suara hanya memakan waktu 5 menit. Sepertinya Mayang tidak mau berlama-lama dan merasa tidak perlu berbasa-basi dengan petugas di TPS tersebut.
Usai memberikan suaranya, Mayang mengeluhkan banyaknya partai politik peserta pemilu. "Ribet juga sih, tapi inilah demokrasi, ya kita jalankan," ujarnya.
Mayang mengaku tidak berminat untuk dicalonkan sebagai caleg maupun jadi walikota atau bupati di kota kelahirannya, Puwokerto. "Ah, enggak usah muluk-muluk sampai ke sana. Cukup jadi bupati di keluarga aja," sambil memasuki mobil Toyota Alphard dengan plat B2330 MK yang sudah menunggunya.
Tumpak
KOMENTAR