Sesuai janji, sepulang sekolah, Umay datang untuk pemotretan. Tentu saja bersama sang bunda, Yahni. Umay membawa kopor hitam berisi celana, kaos, jaket, hingga sepatu. Semua itu disponsori sebuah merek. Tiap minggu, Umay dikirimi produk-produk baru.Sekitar lima menit kemudian, Ais datang bersama Daku (panggilan Ais ke ibunya yang berarti Bundaku), Lulu. Kakek-neneknya juga mendampingi. Ais datang sambil menarik koper kecil bergambar Princess. Isinya? Gaun-gaun mungil ala Princess. Tanpa diminta, Ais berputar seperti seorang putri.Beda dengan Umay, Ais menolak ketika akan dibedaki. "Entar dulu!" tolak Ais ke perias sambil mengamati Daku yang sedang dirias. Rupanya Ais malu. Ia mau sang bunda yang melakukan untuknya.Ketika sesi pemotretan dimulai, Ais masih saja malu-malu. Ia hanya mengamati Umay yang difoto sendirian. Ais baru mau beraksi saat difoto bersama Daku. Rupanya ia tengah "membaca" situsi sekitar.Tibalah saat yang paling sulit: menjepret Ais dan Umay. Masalahnya, Ais tak bisa diam di depan kamera. Umay pun harus sabar menunggu Ais agak tenang. Disentuh Umay saja, Ais tak mau. Semua yang ada di studio, termasuk Lulu, berusaha merayu Ais. Semua berlomba-lomba menaklukan Ais dengan berbagai cara. Dari memutarkan lagu favoritnya, Kepompong, hingga memberi mainan.Belakangan, barulah jurus jitu ditemukan untuk membuat Ais duduk manis. Ia disodori sejumlah kado! Mulailah Ais duduk tenang, membuka kado-kado yang ternyata kosong itu.Tak lama setelah itu, Ais mengantuk. Ia sudah tak mau difoto dan terlelap di pangkuan Daku sambil minum susu. Ais terus terlena hingga seluruh rombongan pamit pulang, sekitar jam 17.00.Ais memang artis, tapi dia tetap anak kecil...
Ahmad Tarmizi
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Ini 5 Cara Membuat Pakaian Bebas Kusut tanpa Disetrika. Badan Gak Pegal
KOMENTAR