Nabila memang harus melakoni syuting stripping dalam sinetron Yasmin. "Istilah kami, stripping live. Maksudnya, syuting sore hari, malam tayang. Sementara aku sudah sekitar 5 bulan enggak ngerjain stripping. Paling main film atau FTV. Padahal, begitu ngambil sinetron stripping, kehidupan kita sudah tidak normal lagi. Pola tidur berubah, syuting sampai pagi, siang tidur, pola makan dan kegiatan juga berganti drastis. Kami diminta stand by, siap syuting kapan pun. Kondisi fisik yang prima amat dibutuhkan agar tidak ambruk," bebernya.
Nabila bahkan sempat sakit gara-gara hal tersebut. "Waktu itu aku masih dalam tahap "penyesuaian". Malam-malam aku makan mi ayam. Akibatnya, di tengah malam penyakit mag-ku kambuh. Parah banget. Kalau ada orang terkena heart attack, aku mungkin terkena maag attack. Aku lalu dibawa ke UGD. Disuntik, istirahat sebentar, sudah enakan, lalu ke lokasi syuting lagi. Biasanya, badanku butuh waktu penyesuaian 3 minggu untuk ke pola hidup syuting stripping," terangnya.
Lantas benarkah honor menjadi pertimbangan sehingga mau berkorban syuting stripping? "Relatif, ya. Buat aku, honor yang diperoleh memang sesuai dengan pekerjaan yang kulakukan. Dibandingkan sinetron weekly, stripping kerjanya memang berat, tapi honornya lebih enak," tuturnya. Nabila berujar, honornya dikelola oleh manajer sekaligus ibunya, Huriah Nasir. Sebagian besar diinvestasikan dalam berbagai bentuk untuk masa depan.
Nabila mengaku menjalani syuting seperti itu sebagai kesenangan atau hobi, bukan pekerjaan. Mengenai skrip yang sering datang mepet dengan saat syuting, ia tak terlalu mempermasalahkannya. "Kebetulan aku mampu menghafal dengan cepat.Aku bisa menghafal 4 halaman dalam tempo 10 menit."
Ahmad Tarmizi
Foto : Daniel Supriyono
KOMENTAR