Saat mengandung, kebetulan Dewi melihat tayangan soal melahirkan dengan cara hypnobirthing, terapi untuk mengurangi rasa sakit saat persalinan.
Dewi yang mengaku cengeng ini, langsung tertarik. "Selama hamil, saya selalu ketakutan. Takut sakitlah, takut enggak nyamanlah. Nah, dengan cara ini, ketakutan tadi bisa dihilangkan," ungkap Dewi mengawali ceritanya.
Hanya saja, Dewi tak mendapat informasi lengkap tentang hypnobirthing dari acara teve tadi, hingga perlu mencari informasi tambahan. Sayangnya, meski sudah bertanya ke mana-mana, bahkan mendatangi sejumlah rumah sakit, Dewi belum mendapatkan informasi yang jelas.
Uniknya, saat sedang jalan-jalan di mal, Dewi mendapat kartu nama Lanny Kuswandi, yang mengembangkan teknik relaksasi dan hypnobirthing. Dewi langsung menghubungi Lanny dan mengikuti terapi tadi. Ia mengikuti 3 kali pertemuan yang katanya penuh manfaat.
"Ya, semacam relaksasi atau sugesti, tapi bukan hipnotis. Alam sadar kita masih lebih besar. Motivasi kita bisa terwujud karena alam sadar mendukung. Jika alam sadar menolak, misalnya merasa sakit, malah akan benar-benar terjadi sakit. Setelah 3 kali pertemuan, saya diminta latihan sendiri di rumah.'
Sejak itulah, Dewi mengeset pikirannya, melahirkan tidak sakit, aman, dan nyaman. "Saya juga selalu ngobrol dengan janinnya. Misalnya, 'Kalau lahir malam hari, jangan di jam macet ya'. Atau, 'Lahirnya pintar dan cepat ya, jangan bikin Mami sakit'. Ibu Lanny juga bertanya, mau melahirkan normal atau Caesar. Langsung saya jawab, normal. Saya lalu diminta mengeset pikiran untuk melahirkan normal."
Dewi sempat bertanya ke salah satu temannya yang juga menerapkan hypnobirthing. "Malah, dia sampai di rumah sakit sudah bukaan delapan. Hanya tiga kali mengejan, bayinya sudah keluar. Saya makin tertarik agar tidak mengalami ketakutan sekaligus mengatasi kecengengan saya. Yang penting, kan, saya merasa pede dan nyaman."
Berkat hypnobirthing, Dewi tenang menghadapi persalinan. Bahkan malam sebelum melahirkan Dewi masih sempat nonton konser mini dan gaul dulu dengan teman-temannya. Sampai di rumah sakit, ternyata sudah bukaan enam. Akhirnya, 21 Desember 2007, putri cantiknya, Marcelle Brinette Renee Lefrandt atau akrab dipanggil Brinette, lahir.
"Yang sakit justru jahitannya. Tapi, kan, yang namanya jahitan, memang sakit, mau di mana pun posisinya. Proses kelahirannya sangat cepat. Bayangkan, sampai di rumah sakit pukul 04.15, pukul 05.47 sudah melahirkan." Makanya Dewi heran jika ada ibu-ibu yang mengeluh melahirkan itu seperti hidup dan mati. "Padahal, sih, enggak ada apa-apa, sakitnya juga enggak luar biasa."
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR