Wulan adalah caleg nomor urut 1 untuk wilayah pemilihan Jawa Tengah 3.Wulan Guritno saat dihubungi Warta Kota, Selasa (28/10) petang, membantah tudingan bahwa dirinya telah memakai ijazah SMA dan ijazah akademi palsu dalam urusan pendaftaran dirinya sebagai caleg dari PAN. "Itu tidak benar sama sekali. Untuk detail kejelasannya tanya saja pihak PAN," ucapnya.
Pihak KPU kemarin memberi informasi bahwa ada 13 caleg yang diduga menggunakan ijazah palsu untuk pendaftaran caleg. Salah satu dari ke-13 orang tersebut adalah seorang artis 'tamatan' perguruan tinggi di luar negeri. Sebuah sumber di KPU menyebutkan bahwa artis yang dimaksud adalah Wulan Guritno. Gosipnya lagi, kemarin sore Wulan diperiksa di Mabes Polri. Namun, ini disangkal tegas oleh Wulan. "Yang pasti, aku sekarang ini (kemarin sore-Red) tidak sedang berada di Mabes Polri, karena lagi ada syuting," ujar Wulan.
Kekasih Adilla Dimitri ini menambahkan, "Enggak ada itu ijazah palsu. Yang bilang itu cuma mengarang cerita, biar ada berita, karena saya kan public figure. Yang ada malah saya belum menyerahkan ijazah sama sekali. Syarat-syarat yang lain sudah saya penuhi, tinggal ijazahnya yang belum."
Menurut Wulan, dia sedang memproses pengurusan ijazahnya tersebut. "Ijazah kuliah saya lagi diproses sekarang, karena saya tidak sekolah di sini. Saya berharap, ijazah sudah ada di tangan saya sebelum jatuh tempo. Jadi, saya bisa serahkan ijazah ke KPU tepat waktu. Itu baru cerita yang benar," ujarnya. Sementara itu Wakil Sekjen DPP PAN Viva Yoga membela Wulan. Yoga juga meralat bahwa Wulan bukan bersekolah di sebuah akademi di Italia.
Menurut dia, Wulan menempuh pendidikan di London, Inggris, dan hingga saat ini ijazahnya masih dalam proses. Proses yang dimaksud, Wulan belum pernah mengambil ijazahnya karena keburu kembali ke Tanah Air setelah menamatkan pendidikannya.
Menurut Yoga, istilah ijazah palsu yang dilontarkan pihak KPU kurang tepat, karena Wulan hingga saat ini belum menyerahkan ijazahnya ke KPU. Ijazah Wulan saat ini masih dalam proses pengurusan.
"Yang ada di KPU hanyalah keterangan bahwa ia bersekolah di sana. Surat keterangan yang ditandatangani langsung oleh kepala sekolah (pimpinan perguruan tinggi-Red)Wulan itu rupanya dikira ijazah palsu, padahal beda. DPP telah mengirimkan surat ke KPU bahwa Wulan Guritno sedang menyelesaikan proses ijazahnya," katanya Yoga saat dihubungi Selasa (28/10) sore.
Menurut dia, lamanya pengurusan ijazah tersebut disebabkan di London tengah liburan musim panas (summer holiday), sementara waktu pendaftaran caleg saat itu sudah mendekati batas akhir. DPP PAN sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada KPU, apakah surat keterangan yang disertakan Wulan, sembari menunggu ijazahnya, bisa diterima atau tidak.
"Sekarang tergantung KPU. Kami harap KPU bisa memberi bagi Wulan untuk mengurusnya. Karena, ijazahnya kan ada di Inggris, bukan di Glodok," tutur Yoga.
Mengenai adanya perbedaan nama dalam ijazah yang diduga palsu dengan nama di KTP, kata Yoga, kemungkinan yang dimaksud adalah nama Wulandari dan Wulan Guritno. Di London, Wulan dikenal dengan nama Wulan Guritno. Sedangkan nama di KTP tertera Wulandari.
(yus) wartakota
Foto : Dok. Nova
KOMENTAR