Saat ini, naskah novel itu sudah berada di tangan penerbit dan akan selesai pada November mendatang. Menjadi populer tenyata membuat Andrea menjadi cemas dan ketakutan.
"Ada masalah, ketika orang membaca novel, dia akan mengintegrasikan buku itu dengan saya. Lalu, menilai saya alim. Padahal sih enggak. Popularitas ternyata menakutkan, saya kaget dan tidak cocok dengan perhatian yang besar," kata Andrea saat menghadiri acara nonton bareng dengan anak yatim program Telkom Peduli di Blitz Megaplex, Kamis (23/10). "Mungkin karena saya orang kampung," tambahnya.
Pengalaman bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuktikan betapa dirinya harus siap dengan berbagai aturan. Ia juga harus berkompromi dengan jadwal-jadwal kegiatan talk show, bedah buku dan nonton bareng Film Laskar Pelangi. Pria berambut ikal itu ingin seperti penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari. Ia lebih kenal karena karya-karyanya, bukan karena sosok Ahmad Tohari-nya.
(mac) Tribun Jabar
Foto : Astri
KOMENTAR