Tradisi unik saat Lebaran ternyata biasa dirayakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Bedanya, masing-masing daerah memiliki sejumlah tradisi unik saat Lebaran yang sangat khas. Tradisi unik saat Lebaran ini didapatkan dari survei yang diadakan oleh tabloidnova.com selama bulan Ramadan kemarin.
Survei tabloidnova.com ini melibatkan hampir seluruh daerah di Indonesia untuk menjawab pertanyaan seputar Lebaran. Mari simak 10 tradisi paling unik saat Lebaran di Indonesia, berikut:
Desa Pablegan, Karanganyar, Jawa Tengah
“Di Desa Pablengan tempat saya lahir, warga desa setelah solat Ied tidak langsung bersilaturahmi melainkan kembali ke rumah masing-masing untuk memasak ketupat, kue apem, dan hidangan khas lebaran lainnya. Baru di keesokan harinya, warga desa saling berkunjung ke rumah tetangga, namun biasanya diutamakan atau didahulukan berkunjung ke rumah sesepuh desa,” cerita Maya Dwi Rahayu.
Pontianak, Kalimantan Barat
“Setelah shalat Ied di lapangan desa, seluruh warga desa membawa makanan yang sudah dimasak ke lapangan, lalu semua berkumpul, saling mencicipi aneka hidangan sebelah-sebelahnya. Berbagi keceriaan dan makanan,” ujar pemilik akun Twitter @indahaprianto, Merry Indah Dini.
Lubuklinggau, Sumatra Selatan
“Tradisi di lubuklinggau adalah bapak-bapak berkunjung kerumah satu sampai kerumah lain Per/RT kadang sampai sore hari, dan itu sangat berkesan di tempatku,” ucap Evi Dayanti.
Balikpapan, Kalimantan Timur
“Tradisi manjalang karumah mintuo (berkunjung ke rumah mertua) juga keluarga yg dituakan tak lupa nyekar ke makam orngtua yg sudah meninggal,” kata Merry.
Gorontalo
“Kalau untuk wilayah Gorontalo tradisinya lebarannya yakni buat acara panjat pinang dan acara lainnya serta makan ketupat tak pernah ketinggalan di daerah kami Gorontalo,” ujar Henny Ishak.
Baca: Jangan Kebanyakan, 5 Kue Kering Khas Lebaran ini Bisa Bikin Gendut!
Surabaya, Jawa Timur
“Ada tradisi Kenduren yakni makan ketupat bersama sama di balai desa atau rumah tetua adat. pertanda mulainya acara ini ialah dengan dibunyikannya kentungan untuk memanggil para warga. dari acara ini kita bisa bersilaturahmi dengan orang-orang satu desa,” cerita Aulia Mustika.
Samosir, Sumatra Utara
“Kalau di kampung asli kami di Samosir biasanya masak naniura. Itu lohh,,ikan mas yg diasamin sehari semalam trus dibumbuin sama rempah2. Trus ada juga namanya ikan mas arsik, pucuk ubi tumbuk, sambal rawit cocol,” kata Tatcher Purba.
Bengkulu, Sumatra Selatan
“Ada tradisi bakar Gunung Api di Bengkulu. Tradisi ini dilakukan saat malam takbiran setelah shalat Isya. Batok kelapa disusun seperti tusuk sate sehingga tinggi menjulang kemudian dibakar sehingga api membumbung tinggi. Acara ini adalah simbol ucapan syukur kepada Tuhan dan juga doa kepada arwah keluarga. Tapi di kabupaten berbeda, kegiatan ini dilakukan pada malam 27 bln ramadhan, namanya "nujuh likur" Hari H,” cerita Anita Deviyana.
Pekalongan, Jawa Tengah
“Membuat balon raksasa berbahan plastik dimana gasnya berasal dari pembakaran ban bekas, ini tradisi di Daerah Pekalongan. Jika lebaran Idul Fitri dan Idul Adha pasti akan banyak balon plastik di langit,” ucap Vidiya Hanafiah.
Baca: Sebelum Mudik, Ini Komponen Mobil yang Wajib Diperiksa
Pacitan, Jawa Timur
“Saat malam takbiran sebagian masyarakat mendatangi masjid dekat rumah dengan membawa obor yang telah di persipkan sendiri dari rumah, setelah itu berkeliling desa hingga selesai. Kemudian pagi hari semua umat muslim di desa kami ke masjid untuk melaksanakan sholat idul fitri, setelahnya kami yang berada di masjid tersebut membentuk lingkaran berputar dan mulai berjabat tangan satu sama lain untuk saling bermaaf-maafan,” cerita Riani Wulandari.
Kuningan, Jawa Barat
“Pada malam takbiran kami semua ke makam membawa bunga selasih (khas sekali di daerah kami) untuk ditaro dimakam,paginya kita sholat ied,lalu makan bersama,lalu keliling keluarga kelarga yang lebih tua,” kata Ristiani.
KOMENTAR