Mesin cuci ini membutuhkan cukup banyak air, karena pakaian harus benar-benar terendam di tong pencucian.
Selain itu, apabila dilihat dari prosesnya, mesin cuci ini melalui tahap mengisi air, mencampurnya dengan sabun, lalu membuang air yang telah dicampur sabun, dan mengisinya kembali dengan air bersih untuk membilas, maka air yang dibutuhkan pun dalam proses pencucian otomatis lebih banyak.
Sementara itu, karena tong tempat pakaian yang akan dicuci berbentuk horizontal, maka mesin cuci bukaan depan justru hanya membutuhkan sepertiga dari jumlah air yang digunakan di mesin cuci bukaan atas.
Pasalnya, proses pencucian hingga pembilasan tak seperti mesin cuci bukaan atas yang beberapa kali mengganti air dalam tong.
Mesin cuci bukaan depan hanya menyemprot air bersih ke arah pakaian, bersamaan dengan berputarnya tong cucian. Dengan kata lain, mesin cuci jenis ini membuat Anda lebih hemat air.
Pada pembelian pertama, mesin cuci jenis ini memang dijual dengan ragam yang lebih variatif dan harga yang lebih murah dari mesin cuci bukaan depan.
Inilah yang membuat mesin cuci jenis ini masih menjadi primadona karena perbedaan harga yang tidak sedikit.
Namun, mengingat pemakaian air pada mesin cuci jenis ini memang lebih banyak, otomatis penggunaan sabun cuci, durasi pengeringan, dan energi yang terpakai pun lebih tinggi.
Pasalnya, putaran mesin pada mesin cuci ini berkisar antara 650 rpm sehingga waktu ia membutuhkan durasi yang lebih lama selama proses pencucian.
Di samping itu, proses pengeringannya pun kurang sempurna sehingga Anda harus menjemurnya kembali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Dampaknya pada pakaian Anda, hadirnya agitator pun terkadang mengoyak kain terlalu kencang.
Mengingat mesin cuci jenis ini bisa dibilang masih tergolong baru, maka variasi model dan bentuknya pun belum terlalu variatif sehingga konsumen memiliki pilihan yang tidak terlalu banyak.
Penulis | : | Nova |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR