Rinaldi Wilopo, mahasiswa termuda di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung belum membuka usianya kepada teman-teman kuliahnya. Akibatnya, tidak banyak mahasiswa yang mengenal Rinaldi sebagai mahasiswa termuda Unpad.
“Kayaknya (teman-teman) belum ada yang tahu kalau saya baru berumur 15 tahun,” ujar lelaki kelahiran Padang 13 Juli 2000 ini di Kampus Unpad Bandung di Jatinangor, Sumedang, Jumat (21/8/2015).
Rinaldi mengaku sengaja tidak membuka identitas usianya. Sebab dia yakin, tanpa dibuka pun teman-temannya pasti akan tahu kelak. Bahkan, ia merasa lebih nyaman dengan kondisi saat ini, ketika para temannya tak tahu berapa usianya. Apalagi, mereka berteman dan memanggil teman-teman seangkatannya dengan sebutan nama langsung.
Saat duduk di bangku SD, usia Rinaldi hanya terpaut satu tahun lebih muda dengan teman sekelasnya. Kala itu dia masuk SD di usia lima tahun. Perbedaan satu tahun ini tidak membuatnya canggung.
Begitupun ketika ia mengambil program akselerasi di SMP Theresia Padang, perbedaan usia hanya dua tahun. Termasuk saat dia mengambil kelas akselerasi di SMA Don Bosco Padang. Dia tidak mengalami kendala dalam hal usia tersebut.
Baca juga: Ini Dia Cita-cita Mahasiswa Berumur 14 Tahun Itu
“Sekarang di kampus, bedanya sekitar empat sampai lima tahun, mudah-mudahan tidak ada masalah. Karena waktu SMA, satu kelas akselerasi usianya hampir sama, jadi tidak memiliki kendala. Walaupun jumlahnya sedikit, tapi kami sangat akrab,” tutur dia.
Rinaldi juga mengaku, ada suka dan duka ketika dia mengikuti program akselerasi. Dukanya adalah ketika waktu bermainnya menjadi lebih singkat dibanding teman-teman non akselerasi. “Kalau akselerasi kan terjadi pemadatan mata pelajaran, jadi jam sekolahnya lebih panjang dan lebih padat. Itu artinya waktu untuk belajar lebih panjang,” ucap dia.
Namun, karena Rinaldi suka belajar, jadwal yang panjang itu sangat dinikmatinya. Sewaktu di SMA, ia sekolah dari pukul 7.30-14.00, selain itu ia ikut kelas bimbingan belajar tiga kali sepekan selama 1,5 jam. Lantas, ketika ada yang tidak dimengerti, ia akan kembali mengulang pelajaran di malam hari.
Namun jika penjelasan guru sudah cukup dimengerti, ia akan melakukan hobinya, seperti main games. “Saya lebih suka belajar pakai buku, karena kelamaan di depan komputer akan merusak mata. Apalagi mata saya minus empat,” kata dia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Rinaldi Wilopo adalah salah satu dari 5.729 mahasiswa baru program sarjana Unpad. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini masuk Unpad melalui jalur Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Pengumuman hasil SBMPTN pada 9 Juli 2015, hanya empat hari menjelang Rinaldi memasuki usia 15 tahun. Sebulan kemudian, tepatnya 12 Agustus 2015, Rinaldi resmi menjadi mahasiswa Unpad.
Reni Susanti / Kompas.com
KOMENTAR