Tabloidnova.com - Vidi Aldiano sangat bersyukur karena tahun ini merupakan tahun kedua dirinya dipercaya oleh Yayasan AIDS Indonesia sebagai duta. Dengan kepercayaan ini, Vidi bisa membantu membuka pengertian yang lebih baik pada publik mengenai HIV/AIDS. Ia melihat para penderita AIDS di Indonesia sering sekali menerima perlakuan diskriminatif dari publik yang menyebabkan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) tidak dapat bersosialisasi layaknya kebanyakan orang. Ini sangat berbeda dengan apa yang ia lihat dan amati pada para pengidap HIV/AIDS di luar negeri.
Baca juga : Jalan Bareng, Cinta Laura dan Vidi Aldiano Mengaku Satu Visi
"Waktu saya sekolah di Amerika dan Inggris, saya punya beberapa teman dengan HIV/AIDS tetapi mereka bisa menjalani kehidupannya layaknya orang normal. Mereka terlihat sehat, tidak terlihat seperti orang yang terjangkit. Kita dan teman-teman yang lain juga santai saja berinteraksi dengan mereka. Tidak ada diskriminasi. Beda sekali dengan di Indonesia, dimana masih banyak yang dikucilkan. Ke depannya, saya ingin zero discrimination bagi para ODHA. Langkah untuk mencapai visi itu masih sangat panjang, tapi saya percaya itu bisa dilakukan," ungkap Vidi saat ditemui tabloidnova.com di Menara Peninsula Hotel.
Sejak Vidi terpilih sebagai duta yayasan AIDS Indonesia, pelantun ‘Gadis Genit’ itu selalu melakukan sosialisasi akan bahayanya penyakit yang sudah menjangkit pada sekitar 200 ribu penduduk Indonesia ini. Kegiatan sosialisasi itu dilakukan Vidi setiap kali ia menyanyi di acara-acara sekolah atau kampus.
Baca juga : Vidi Aldiano: Gue Enggak Suka Diselingkuhi
"Setiap ada kesempatan manggung, saya berusaha berbicara sejenak mengenai bahayanya AIDS. Selain itu, lewat akun media sosial. Tahun lalu, malah, saya melakukan kampanye kesadaran tentang HIV dan AIDS. Saya ajak orang melakukan ice challange untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV. Ternyata, responnya luar biasa. Yang mendukung ternyata tidak hanya Yayasan AIDS Indonesia tetapi juga publik. Padahal, dikampanye ini sama sekali saya tidak mengambil profit. Saya juga akhirnya sering diundang sebagai narasumber, bukan sebagai penyanyi," aku Vidi yang memang bertepatan dengan hari AIDS sedunia tahun lalu (1 Desember 2014) sempat mengeluarkan lagu "Membiasakan Cinta" itu.
Ditambahkan Vidi, jika ia berharap agar pemerintah juga lebih fokus dalam menangani para ODHA dan juga membantu untuk mencapai zero discrimination.
"Coba pemerintah beri kemudahan bagi para penderita HIV/AIDS untuk bisa menggunakan kartu BPJS setiap kali berobat. Pemerintah juga harus lebih memperhatikan kesediaan obat-obatan untuk mereka karena sampai sekarang obat-obatan untuk mereka masih sangat minim," tambahnya lebih lanjut.
Baca juga : Melejit, Vidi Aldiano Tak Sempat Pacaran
Atas tugasnya sebagai duta AIDS Indonesia, Vidi mengaku aktivitasnya sehari-harinya jadi semakin banyak. Tetapi, ia tetap tidak melupakan niatnya untuk tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Setelah lulus S2, penyanyi lagu “Status Palsu” ini memiliki keinginan untuk melanjutkan S3.
“Sebelum lulus S2, saya memang sudah berniat untuk akan melanjutkan lagi ke S3 biar berkesinambungan. Jurusan yang akan saya ambil akan lanjutan dari yang saya ambil waktu S1 dan S2, yaitu bisnis. Kali ini mungkin bisnis edukasi. Tetapi, saya belum tahu akan melanjutkan ke universitas mana atau negara mana. Belum dipikirkan lagi karena sekarang ini saya sedang menikmati kesibukan saya sekarang. Selain jadi duta AIDS, saya sibuk mengurus butik saya dan juga ikut membantu bisnis ayah saya di perusahaan produk audio pro.”
Syanne/Tabloidnova.com
KOMENTAR