Tak perlu repot dan bingung jika lapar atau ingin sekadar ngopi dan ngemil di arena IIMS (Indonesia International Motor Show) 2015 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Ada 17 Food Truck anggota AFTI (Asosiasi Food Truck Indonesia) berikut chef andalannya yang siap melayani. Seperti namanya, dapur kelola berada di dalam truk (Mitsubishi atau Isuzu Elf) dan kebanyakan adalah VW Combi yang dimodifikasi sedemikian rupa. Unik, warna-warni, masing-masing tampil dengan livery berupa daftar menu masing-masing. Britatoes, mialnya, tampil dengan tagline London Street Food dengan dekorasi truk meniru trem Inggris yang didominasi merah. Sajiannya ya tentu saja menu yang berbau Eropa.
Begitu pula Amerigo dari atas Mitsubishi Fuso yang punya menu favorit American Beef dan beberapa variasi chili chicken fries. Tampil dengan american style meski sajian menunya tak melulu Amerika, tapi juga banyak khas Eropa. Tak hanya itu, ada pula truk yang khusus mainkan kuliner Timur Tengah macam kebab dengan berbagai varian isi dan harga.
Tak suka makanan asing? Silakan bergeser ke truk lainnya, mulai jualan martabak, nasi goreng, mie rebus, sampai nasi kebuli tersedia.
Setelah pesan, pengunjung tak perlu menunggu lama. Hanya sekejap semua pesanan sudah berada di ‘ruang makan’ yang tersedia berupa meja-kursi di bawan tenda payung, ditemani sejuknya hembusan angin Kemayoran.
“Kita prinsipnya makanan boleh lama diolah demi dapatkan kualitas, tapi penyajiannya harus cepat. Jenis menu tertentu sudah diolah terlebih dahulu dan di sini tinggal penyajian. Sebagian lainnya digodok di sini, terutama yang proses memasaknnya tak perlu lama,” kata Puput, komandan Amerigo yang tahun lalu juga ikutan IIMS dan rutin tampil di berbagai event besar.
Puput mengaku senang ikutan di IIMS tahun ini. Akhir pekan lalu sempat membludak sehingga sampai kewalahan melayani pesanan. “Tapi, hari biasa juga termasuk okelah. Hitungannya ya tetap untung,” tandasnya.
Hal sama diapungkan Rio, koki andalan Oandost di atas VW Combi hitam buatan 1980. Sebagai pemain anyar yang baru dua bulan menggeluti bisnis Food Truck, ia mengaku puas dengan omzet penjualan dalam beberapa hari penyelenggaraan IIMS 2015.
“Cukup baguslah. Kalau dibandingkan Food Truck lainnya, kami memang belum ramai. Mungkin karena masih baru sementara yang lain sudah lama. Tapi, optimislah sampai hari terakhir IIMS nanti. Sejauh ini lebih sering habis, kalaupun ada sisa paling 10-15%,” terang Rio yang keseluruhan menunya adalah olahan daging macam meat ball dan bistik lidah.
Harga yang ditawarkan terbilang mudah dijangkau. Untuk makanan berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 40 ribu, sedangkan minuman bervariasi dari Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu.
“Tak bedalah dengan harga di luaran. Makan di sini yang kita beli sebenarnya bukan hanya rasa, tapi terpenting suasananya. Suasana seperti ini kan hanya sekali setahun. Kalau suasananya enak, makan apa juga terasa enak,” komentar Suhardi yang baru saja menemani putrinya mencari city car idaman di Hall A.
Ingin nikmati suasana sekali setahun itu, silakan sambangi IIMS 2015 yang berlangsung sampai 30 Agustus 2015 nanti.
KOMENTAR