Wanita cantik, Ni Wayan Ari Nuriani (32), nekat menghalalkan berbagai cara untuk membiayai gaya hidupnya yang hedonis dengan berfoya-foya. Termasuk menggelapkan 12 unit mobil yang disewanya di beberapa tempat penyewaan mobil di Denpasar dan digadaikan di Tabanan, Bali
Hasil penggelapan mobil dipakai foya-foya untuk memenuhi hobi belanja dan bepergian ke luar kota. Perbuatan wanita dua anak ini terbongkar setelah pemilik salah satu rent car yang menjadi korban melaporkannya ke Polres Tabanan.
Korban kemudian membawa pelaku ke Polres Tabanan, Senin (24/8/2015), dan langsung dilakukan penahanan oleh pihak kepolisian.
Ari Nuraini adalah "korban" hidup mewah. Wanita asal Banjar Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, itu mengaku biasa menghabiskan uang hingga Rp 40 juta setiap bulan untuk memenuhi keinginan belanja dan jalan-jalannya.
Baca juga: Pelaku Penggelapan Barang Kiriman Bernilai Miliaran Rupiah Akhirnya Ditangkap
“Uangnya untuk foya-foya, sebulan paling tidak saya membelanjakan uang hingga Rp 40 juta, untuk jalan-jalan dan belanja,” kata wanita yang tinggal di Jalan Bakung Gang IV Nomor 40 Tohpati, Denpasar, ini di Mapolres Tabanan, Selasa (25/8/2015).
Sarjana hukum lulusan sebuah universitas negeri di Denpasar ini juga mengaku beberapa bulan terakhir ini terlilit hutang hingga miliaran, sementara dia tidak pernah meminta uang kepada suaminya.
Sebelumnya, Ari Nuriani mengaku menjadi sebuah pimpinan cabang bank swasta di Tabanan dengan gaji Rp 15 juta sebulan.
“Untuk memenuhi kebutuhan hidup setahun terakhir saya ngutang, gaji tidak cukup, awalnya pinjam uang tanpa jaminan, terus bunganya numpuk dan saya keteteran membayar,” jelasnya.
Dirinya mendapatkan ide untuk menggelapkan mobil rent car yang rata-rata disewanya Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta per bulan karena awalnya sekitar setahun yang lalu menggadaikan mobil miliknya jenis Toyota Rush senilai Rp 30 juta tanpa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). “Karena gampang dapat uang, saya punya ide untuk menyewa mobil, digadaikan,” terangnya.
Sejak tiga bulan terakhir karena hutang menumpuk, Ari Nuriani lalu mengundurkan diri dari tempatnya bekerja.
Ia mengatakan bahwa sejak awal pihak keluarganya tidak mengetahui persoalan yang dihadapinya, tapi setelah digiring ke Polres Tabanan, akhirnya prilaku Ari Nuriani diketahui keluarga.
Made Argawa Tribun
KOMENTAR