Mengalami stres pra dan pasca melahirkan apalagi bagi ibu muda yang baru saja mengandung anak pertama jelas wajar saja terjadi. Namun, stres tidak hanya akan mempengaruhi kondisi kesehatan, melainkan juga berdampak pada masalah psikologis, terutama yang berkaitan dengan produksi Air Susu Ibu (ASI).
Anda tentu tahu bahwa ASI merupakan asupan gizi paling baik bagi bayi, baik secara kualitas maupun kuantitas. Penelitian WHO menunjukkan bahwa pemberian ASI ekslusif selama enam bulan pertama merupakan cara optimal memberikan asupan gizi pada bayi. Setelahnya, bayi harus diberikan makanan pendamping selagi terus diberikan ASI hingga usia dua tahun atau lebih.
Nah, ketika produksi ASI tidak lancar atau terganggu maka kesehatan bayi pun akan menjadi taruhannya. Namun, untuk mengatasi produksi ASI tidak lancar, kini kita mengenal hypno-breastfeeding.
Baca: Seberapa Sering Ibu Perlu Menyusui?
Hypno-breastfeeding sebagai solusi mengatasi produksi ASI tidak lancar akibat stres ini merupakan usaha alami menggunakan energi alam bawah sadar untuk memproduksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi sehingga produksi ASI lancar dan bebas stres berkat metode hypno-breastfeeding.
Dasar dari metode hypno-breastfeeding sebagai solusi produksi ASI tidak lancar karena stres adalah relaksasi. Tujuannya untuk menurunkan tingkat stres maka ibu akan mampu meningkatkan produksi ASI.
Baca: Cara Benar Menyusui Bayi
Sebuah seminar awam bagi para ibu diadakan untuk menjelaskan perihal metode hypno-breastfeeding. Seminar yang diisi oleh terapis hypno-breastfeeding terkenal yakni Fonda Kuswandi bermaksud membantu para ibu terutama ibu pekerja yang sedang menyusui agar dapat menyeimbangkan tingkat stres dari pekerjaan mereka dengan menyusui buah hati untuk jangka waktu yang selama mungkin.
Baca: Menderita Darah Tinggi Selagi Menyusui
“Ada beberapa aspek dasar untuk dapat sukses menyusui. Ibu harus berpikiran positif, relaks, tidak stres dan percaya diri. Salah satu cara terbaik untuk menciptakan kondisi pikiran tersebut adalah melalui hypno-breastfeeding,” ungkap Fonda Kuswandi soal solusi produksi ASI tidak lancar karena stres dengan hypno-breastfeeding.
Baca: Bila Alami Kondisi Ini, Ibu Hamil dan Menyusui Sebaiknya Tidak Puasa Dulu
Fonda pun menambahkan bahwa seluruh sel, organ, dan hormon sang ibu akan bekerja secara seimbang sehingga membantu menyusui secara optimal bagi ibu dan juga bayinya. Proses menyusui diakuinya tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan tumbuh kembang anak, tapi juga mempererat ikatan emosional antara ibu dan si anak.
Baca: Manajemen ASI, 21 Tips Sukses Menyusui Setelah Kembali Bekerja
Seperti diketahui, menyusui masih menjadi hal yang sulit dilakukan oleh para ibu bekerja di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketersediaan fasilitas pendukung menyusui di kantor-kantor milik pemerintah maupun swasta.
Baca: Menderita Kanker Payudara, Bolehkah Menyusui?
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa 52,7% ibu menyusui bayi mereka selama satu bulan pertama. Namun, angka presentase ini turun menjadi 30,2% saat sang bayi menginjak usia enam bulan.
Arnaldi Nasrum/intisari-online.com
KOMENTAR