Orang yang sering melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang pasti mendambakan layanan di dalam kabin (in-flight) yang mengutamakan kenyamanan. Apalagi ketika melakukan perjalanan jarak jauh, kita tentu membutuhkan kursi yang nyaman, menonton film atau mendengarkan musik dengan kualitas suara yang bagus, serta menikmati sajian makanan dan minuman yang lezat. Nah, bagaimana bila kenyamanan ini ditawarkan untuk kelas ekonomi?
Inilah yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan Singapore Airlines sejak Agustus 2015 lalu. New Premium Economy Class yang diluncurkan pertama kali dengan rute penerbangan ke Sydney, Australia, ini berbeda dengan kelas ekonomi pada umumnya. Dengan harga tiket yang sedikit lebih mahal, penumpang bisa merasakan fasilitas dan pelayanan yang nyaris setara Business Class.
"Tidak selamanya penumpang itu price conscious, yang apa-apa maunya yang murah. Ada juga yang mau value for money, jadi dengan spend segini mereka bisa dapat apa. Mereka mulai menginginkan sesuatu yang lebih selama di perjalanan, dan bersedia membayar lebih kalau mendapat (layanan) yang lebih baik. Mereka itu yang ingin terbang lebih nyaman tapi enggak mau naik Business Class," papar Glory Henriette, Manager Public Relations Singapore Airlines, saat konferensi pers di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9).
Beberapa layanan yang ditawarkan dalam kelas Premium Ekonomi ini antara lain Book the Cook service, sampanye Ernest Rapeneau Brut Prestige, dan pilihan anggur terbaik. Kemudian ada edisi koleksi peralatan pribadi yang didesain khusus dan sistem hiburan dalam pesawat tercanggih di dunia.
"Champagne itu kan biasanya diberikan untuk celebration, tapi di kelas Premium Ekonomi ini kita berikan. Kalau wine memang disediakan. Selain itu, headset yang digunakan untuk menonton film berbeda. Kami memakai noise cancelling headset. Jadi kalau ada penumpang yang berisik, kita bisa pakai noise cancelling headset (untuk meredam suaranya)," tambah Glory.
Film pilihan Anda bisa ditonton melalui monitor full HD berukuran 13,3 inci dengan layar sentuh, yang merupakan bagian dari sistem hiburan dari Kris World generasi terbaru. Kursinya yang memiliki lebar 18,5 atau 19,5 inci (tergantung jenis pesawat), dapat direbahkan hingga 8 inci sehingga membuat Anda makin nyaman saat menonton atau tidur. Di setiap bangku disediakan daya listrik pribadi, dua port USB, juga ruang penyimpanan untuk barang-barang pribadi seperti botol minum, handphone, dan laptop.
Untuk hidangan selama penerbangan, Anda dapat memilih makanan sebelum terbang dari The Premium Economy Book the Cook service. Pilihannya antara lain Seafood Thermidor, Ayam Panggang dalam Saus Krim Bawang, Rosemary Beef Brisket, Ayam Panggang dengan Nasi, Ayam Pedas Nasi Biryani, Nasi Lemak dengan Ayam Goreng, Pancake dengan sirup Maple dan Telur Orak Arik.
Layanan lain yang tak kalah penting adalah baggage allowance yang mencapai 35 kilogram. Bayangkan jika Anda bepergian bersama keluarga, maka total bagasi yang bisa dibawa akan mencapai ratusan kilogram. "Hal ini akan membantu ketika Anda harus membawa anak atau orangtua, di mana harus membawa obat-obatan, mainan, pampers, dan sebagainya," kata Glory.
Untuk Anda yang ingin mendapatkan kenangan berkesan saat terbang bersama Singapore Airlines, disediakan peralatan pribadi (amenity kit) yang eksklusif. Peralatan pribadi yang menampilkan motif SG50 (untuk merayakan ulangtahun Singapura yang ke-50) ini terdiri atas sikat gigi, pasta gigi, sepasang kaus kaki anti slip, dan dompet yang dapat direkatkan.
Kelas Premium Ekonomi ini merupakan layanan baru di Singapore Airlines, meskipun di negara-negara lain seperti di Eropa sudah ada. "Saya yakin konsumen pasti mau membayar lebih untuk perbaikan yang kami tawarkan, dengan extra comfort, extra choices, dan extra privileges," tambah Mr Philip Goh, Regional Vice President South East Asia Singapore Airlines.
Untuk saat ini, kelas Premium Ekonomi akan disediakan untuk rute Sydney, London, Hong Kong, Beijing, dan New Delhi. Secara bertahap, kelas ini akan diperkenalkan pada rute-rute lain seperti Paris, Frankfurt, Zurich, New York, Tokyo, Mumbai, New York, dan Shanghai, di akhir 2015 dan awal 2016.
Penulis | : | Felicitas Harmandini |
Editor | : | Felicitas Harmandini |
KOMENTAR