Menabung dan mengelola pengeluaran dengan baik memang sebuah kewajiban, terlebih ketika kondisi keuangan sedang tak menentu seperti sekarang ini.
Akan tetapi, pengeluaran tak terduga bisa saja datang tanpa kita persiapkan sebelumnya. Memang, idealnya setiap orangmenyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat yang sewaktu-waktu bisa datang kapan saja. Tapi, bagaimana bila kebutuhan akan dana tersebut telanjur datang sementara Anda belum memiliki anggarannya?
Tidak sedikit orang yang ditempatkan pada kondisi membutuhkan pinjaman uang. Khususnya bila Anda sudah berkeluarga. Entah karena biaya mendadak yang tak terduga, membeli rumah atau mobil, bisa juga untuk keperluan bisnis.
Berutang sebenarnya tak selalu salah, asalkan Anda memiliki tujuan dari dana yang dibutuhkan, sudah melakukan perhitungan untuk membayar cicilan, serta kedisiplinan dalam membayar. Meminjam uang dengan bijak sangat diperlukan agar tak terlilit utang.
Jenis pinjaman pun bisa beraneka ragam, baik berutang kepada keluarga, teman, rumah pegadaian, atau kredit ke institusi seperti bank. Tapi sebelum memutuskan ke mana akan meminjam uang, Anda harus memahami risiko dan aturan mainnya.
Setelah memperhitungkan risiko dan aturan main, pilih yang sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda.
Apa saja jenisnya dan bagaimana cara meminjam uang dengan bijak pada masing-masing pilihan agar tak terlilit utang? Simak penuturan berikut ini.
1. Pinjam uang ke keluarga atau teman
Langkah pertama ketika Anda butuh dana, bisa dahulukan pinjaman ke keluarga atau teman. Cara ini cukup bijak karena biasanya tidak ada bunga, meskipun bergantung masing-masing sosok yang meminjamkan.
Tanyakan terlebih dahulu, apakah ia memberlakukan bunga dan bagaimana cara pembayarannya nanti? Dengan begitu, Anda dapat menghindari kesalahpahaman yang malah merusak hubungan Anda dengan keluarga atau teman.
Yang pasti, meski Anda berutang pada keluarga atau teman, bukan berarti Anda bisa ‘suka-suka’ alias terlambat bayar. Ketika Anda meminjam kepada keluarga atau teman, yang Anda pertaruhkan adalah hubungan baik.
Tidak hanya hubungan dengan diri Anda sendiri tetapi juga dengan anggota keluarga lainnya seperti pasangan dan anak-anak. Kasihan, kan, kalau pasangan dan anak-anak juga terkena imbas sehingga ‘dimusuhi’ oleh keluarga atau teman yang Anda utangi?
KOMENTAR