Seorang bocah laki-laki terlihat sangat agresif. Ia berlari-lari di dalam ruangan Flamboyan, RSUD Doris Sylvanus, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (29/10/2015). Bekas perban infus masih terlihat di tangan kanannya.
Infus Padil Rafael (5), bocah tersebut, sudah dilepas. Kondisi kesehatannya juga mulai membaik.
Padil, begitu dia disapa, terlihat menghampiri sejumlah awak media. Ia penasaran dengan kamera yang dibawa jurnalis foto. Dengan agresif, Padil menekan tombol shutter kamera. Ibunya pun tak kuasa menengahi aksi anaknya.
Padil menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Padil sudah berada di rumah sakit sejak tiga hari yang lalu.
"Sudah tiga hari ini. Rencananya, besok sudah mau pulang," kata sang ibu, Kamis.
Baca juga: Mereka Menderita Karena Kabut Asap, Berharap Hujan Segera Turun
Ini bukan kali pertama Padil terserang ISPA. Dalam periode tiga bulan terakhir saat kabut asap menyelimuti Kalimantan Tengah, Padil beberapa kali menderita sakit sesak napas.
"Ndak bisa napas, sampai muntah, ndak bisa bergerak. Jadi, didiamkan di rumah, jauh dari dokter. Sempat reda, kambuh lagi, reda lagi, kambuh lagi. Akhirnya kemarin carter mobil ke rumah sakit," katanya.
Padil tinggal di Kampung Kelawak, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng. Lahan gambut di sekeliling kampung sudah habis terbakar. Asap pekat pun menyelimuti perkampungan selama lebih dari tiga bulan terakhir.
Baca juga: Pingsan Akibat Kabut Asap, Ratusan Siswa Dipulangkan ke Rumah
Sambil menunjukkan bagian yang sakit, Padil masih berusaha meraih kamera jurnalis foto yang berusaha mendapatkan momen terbaik.
"Di sini, di sini, di sini... batuk di sini," kata Padil sembari menunjuk beberapa bagian tubuh dan lehernya.
Padil kali pertama terserang ISPA ketika berusia 2 tahun. Saat ini, usianya 5 tahun. Tiga tahun berturut-turut, kabut asap menyelimuti kampung.
"Dari usia 2 tahun sudah kena ISPA. Setiap tahun selalu kena kabut asap. Sudah sering kena. Obatnya, dikasih sirup, kadang dipijit-pijit. Reda sebentar, tetapi muncul lagi," kata sang ibu.
Meski terpapar asap pekat, Padil tak pernah mau menggunakan masker. Setiap kali dipakaikan masker oleh ibunya, ia selalu melepasnya dan tidak pernah memakainya lagi.
"Ndak betah dia pakai masker. Sudah dipakaikan, tetapi selalu dilepas," kata sang ibu, mengakhiri ceritanya.
Yohanes Kurnia Irawan / Kompas.com
KOMENTAR