Lebih lanjut, dr. Luciana yang terbiasa menangani pasien untuk suntik filler Restylane pun membeberkan bila oxydermal biasa disuntikkan di intra vena sebagai suplemen tubuh pada umumnya. Mengejutkannya seperti yang dipaparkan oleh dokter cantik tersebut, oxydermal tidak digunakan untuk suntikan wajah, melainkan untuk menambah stamina tubuh.
“Kalau oxydermal kandungannya masih belum jelas, tidak dicantumkan rasanya di boks kemasannya. Setahu saya, oxydermal rasanya belum ada label teregistrasi BPOM yang menyertakan nomor batch, expired date, mfg date serta nomor registrasinya,” seraya memberi contoh jenis produk yang teregistrasi BPOM dan yang tidak.
Baca: Jangan Sembarangan, Begini Tahapan Prosedur Suntik Filler yang Benar!
Ia pun mengakui jika ada banyak jenis oxydermal yang pernah ditawarkan kepadanya. Ada warna titik di ampulnya, baik warna biru, putih dan harganya juga bervariasi. Tapi, ia justru mengaku enggan memakai oxydermal yang keabsahan dan keamanannya belum jelas yang mengacu pada registrasi BPOM.
“Entah ya, mungkin selain melakukan suntik itu ada kombinasi obat lain yang disuntikkan. Biasanya digabung dengan vitamin C dan glutation sebagai antioksidan. Saya tidak terlalu mengikuti, sebagai praktisi hanya menyuntikkan obat yang sudah jelas teregistrasi dan sudah ada uji klinis akan obat tersebut. Pasien juga harus cerdas memilih obat, metode dan dokter, jangan sembarangan demi keamanan” saran dr. Luciana.
Nah, bagaimana dengan Anda? Sependapat, kah dengan dr. Luciana?
Baca: Suntikan Saline Sebagai Pembesar Payudara, Amankah?
KOMENTAR