Banyak orang yang merasa sudah memahami jati diri dan karakternya, namun tak kunjung mendapatkan hasil atau mencapai tujuan yang diinginkan. Pasalnya, tak semua orang tahu jika untuk menjadi seseorang yang bernilai, mampu meraih hati khalayak masyarakat dan membentuk citra serta mendapat pengakuan dari masyarakat luas tidak hanya cukup lewat mengenal diri sendiri saja, melainkan juga personal branding.
Ya, personal branding mungkin kini telah menjadi sebuah kajian yang unik sekaligus berada dalam masanya. Melalui personal branding, setiap pribadi manusia akan memahami segala kelebihan sekaligus kekuatan yang dimilikinya, tanpa terkecuali.
Barangkali, ini yang diyakini oleh Dya Loretta., SE., M.Ikom, owner The Project of D’Lo & Founder dari komunitas marcommads. Perempuan yang sebelumnya banyak mengisi rubrik di beberapa media dengan tulisannya serta pembicara di berbagai kegiatan seminar sekaligus dosen pengajar ilmu komunikasi di sejumlah Universitas Swasta tersebut soal pentingnya personal brand untuk menjadi diri yang berbeda, bernilai dan bermanfaat.
“Punya kemampuan diri saja tidak cukup, tapi harus disertai pemahaman soal apa yang ingin dicapai dalam hidup, prioritas serta personal brand diri sendiri sebagai senjata menghadapi tantangan dan dinamika sosial serta pekerjaan. Untuk itu jelas butuh arahan dan motivasi positif,” ungkapnya saat konferensi pers peluncuran buku miliknya “It’s Me! SuperBrand Diri untuk Jadi Beda” di 77 Resto, Jakarta Selatan, pada Minggu (1/11) lalu.
Perempuan yang juga menjabat sebagai pimpinan We Are Brand, Independent Personal Brand Management dan Binaya Komunikasindo tersebut sekaligus ingin mengaplikasikan secara langsung pada masyarakat dan generasi muda bahwa personal branding sangat dibutuhkan oleh siapa saja.
“Buku ini saya hadirkan dengan cara yang berbeda, tetap memiliki landasan teori, dikemas dengan menarik dan menggunakan bahasa masa kini yang diterbitkan oleh Lintas Kata,” ucap perempuan yang juga praktisi sekaligus konsultan personality & self branding di De Health Solution Intergrated Clinic tersebut.
KOMENTAR