Entah soal selera atau bukan, nyatanya nuansa monokron pada busana kerja untuk ke kantor lebih banyak dipilih. Selain kesan yang lebih formal, nuansa monokrom mampu menciptakan kesan modern, rapi, profesional sekaligus elegan.
Tak heran, banyak produsen busana kerja, lini pakaian formal, perancang busana dan rumah mode kerap menghadirkan busana kerja elegan nuansa monokrom yang mampu merebut hati pecintanya.
Baca: Gaya Modernitas Urban ala The Executive dalam Rancangan ISIS
Mungkin ini pula yang mendasari busana kerja elegan koleksi Fall/Winter 2015 dari The Executive. Meski tak sepenuhnya mengusung palet semacam putih, abu-abu dan hitam. Koleksi Fall/Winter 2015 The Executive tetap menyisipkan sentuhan bohemian di era tahun 70-an yang dipermanis tambahan warna natural semisal krem dan biru navy.
Baca: Setelan Busana Kantor yang Chic Harga di Bawah 1 Juta Rupiah
Harus diakui, busana kerja yang elegan memang sebaiknya mengedepankan sisi potongan yang nyaman, siluet yang mampu menunjang postur tubuh sehingga membuat si pemakainya percaya diri. Kali ini, gaya perempuan urban yang profesional diterjemahkan The Executive melalui inner atau dalaman seperti blus dari material fabric finegauge, katun, satin dan sifon.
Baca: Setelan Blazer Terkini untuk Tampil Modis ke Kantor
Nampak detail kasual fringes serta siluet fit and flare untuk menegaskan kesan bohemian yang tak berlebihan bagi busana kerja yang formal. Pilihan ragam bawahan rok juga muncul dalam warna gelap semisal hitam dan rich brown.
Selain itu, Koleksi Fall/Winter 2015 dari The Executive juga menampilkan sentuhan gaya ladylike yang feminin dalam motif dark floral yang kontras. Tak lupa, konsep busana three pieces laiknya gaya perempuan khas kota New York dan Paris yang sartorialist edgy diperkaya oleh ragam luaran blazer dan cape serta bawahan celana kulot.
Sebagai pelengkap, aksesori semacam belt dan tas model clutch dikombinasikan demi mengejar citra modis dan minimalis untuk perempuan urban Indonesia.
Baca: Minimalis-Elegan ala Hannie Hananto, Ria Miranda, dan Jenahara
KOMENTAR