Indonesia’s Hottest Insight, mega survei yang dilakukan Gramedia Majalah tahun 2013 dan 2012 memotret kebiasaan berbelanja para perempuan di 9 kota besar di Indonesia. Responden perempuan sebanyak 3.000 orang berusia 13 hingga 50 tahun dengan metode multistage random sampling.
Menariknya, mega survei ini berhasil menemukan 5 fakta kebiasaan belanja perempuan Indonesia yang unik. Mulai dari waktu belanja, lokasi belanja, frekuensi belanja siapa yang menemani belanja dan sebagainya.
Nah, bila Anda termasuk yang gemar berbelanja atau bahkan cenderung merasa pelit dalam mengeluarkan uang untuk sekedar membeli barang kesukaan. Mungkin, 5 fakta kebiasaan belanja perempuan Indonesia di bawah ini bisa menjadi acuan untuk Anda.
Frekuensi belanja
Ternyata sebesar 7 persen perempuan rutin belanja sebanyak dua kali setiap bulannya.
Waktu belanja
Sebesar 92 persen perempuan berbelanja saat akhir pekan. 93 persen lainnya berbelanja pada saat tertentu dengan penjabaran 38 persen mengganti barang yang rusak, 24 persen untuk kebutuhan hari Raya, 24 persen ketika ada program diskon, 13 persen ketika liburan dan 1 persen lainnya.
Siapa yang menemani belanja
Lucunya, perempuan lebih sering berbelanja saat bersama dengan pasangan yang menaruh persentase sebanyak 42 persen. Kemudian, diikuti 28 persen ketika berjalan-jalan dengan teman, 13 persen saat bersama anak, 9 persen ketika menghabiskan waktu bersama orangtua, 4 persen kala berkeliling pusat perbelanjaan sendiri, dan sisanya 1 persen.
Lokasi belanja
Bila Anda berpikir mal atau pusat perbelanjaan yang menyebabkan perempuan mudah mengucurkan tabungannya, maka Anda salah. Menurut mega survei Indonesia’s Hottest Insight, sebanyak 87 persen perempuan justru berbelanja ketika berada di supermarket atau hypermarket. Kemudian, sebanyak 85 persen perempuan mengeluarkan uang ketika jajan atau berbelanja di minimarket, 83 persen lainnya saat berada di pusat perbelanjaan pakaian dan kebutuhan pribadi, serta 68 persen di pasar tradisional.
Konsumsi pembelian produk
Kebutuhan berbelanja pakaian dalam ternyata membuat perempuan kerap menghabiskan uangnya dengan persentase 96 persen. Diikuti dengan membeli atasan sebanyak 87 persen, lalu membeli bawahan dan jins sebesar 86 persen, serta 84 persen untuk kebutuhan membeli kaus dan sebagainya.
KOMENTAR