Tabloidnova.com - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto menjelaskan penyebab mesin mobil mudah mati saat berada di pelintasan kereta dan jalan raya.
Ia membantah adanya anggapan di tengah masyarakat yang mengaitkan fenomena tersebut dengan adanya medan magnet.
Hermanto mengatakan, tidak benar bahwa di pelintasan sebidang terdapat medan magnet yang dapat membuat mesin mobil rawan mati. Ia menyebut bahwa kejadian ini lebih disebabkan oleh kepanikan.
"Kalau (mesin) mobil mati, itu biasanya terjadi karena panik. Dari penelitian kami, belum ada istilah mati karena ada medan magnetik karena kereta lewat," kata Hermanto di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (7/12/2015).
Baca juga: Tertabrak Kereta, Ini Kesaksian Penumpang Metromini Maut
Menurut Hermanto, sering kali pelintasan sebidang memiliki kontur yang bergelombang alias tidak rata seperti jalan pada umumnya. Ia mengatakan bahwa pengguna mobil yang lewat seharusnya mengatur gigi pada kecepatan rendah.
Namun, ia menilai, karena panik, pengguna mobil sering lupa melakukan hal tersebut. "Harusnya pakai gigi 1, tetapi malah gigi 4. Makanya mesinnya mati," ujar dia.
Pelintasan sebidang di Jakarta sudah sering menjadi lokasi kecelakaan antara kereta dan kendaraan non-kereta.
Karena itu, PT KAI mengusulkan agar Pemprov DKI menutup pelintasan tersebut. Caranya dengan mempercepat pembangunan jalan layang dan terowongan, serta menutup pelintasan sebidang yang sudah dilengkapi jalan layang dan terowongan.
Alsadad Rudi / Kompas.com
KOMENTAR