Beban pendidikan semakin berat. Seberat tas sekolah yang harus disandang Si Kecil setiap hari. Lantas, bagaimana caranya agar anak bisa belajar dengan bahagia di sekolahnya?
Zaman sekarang, sekolah tak jarang membuat anak, orangtua, bahkan guru , justru terbebani. Alhasil, tak sedikit anak yang tak menemukan kegembiraan dalam belajar. Yang ada dalam pikiran mereka, sekolah itu tidak menyenangkan, penuh tugas, dan hapalan buku pelajaran.
Padahal, menurut Dianda Azani, M.Psi., Psikolog dari Klinik Tigagenerasi, “Belajar dengan melulu menggunakan alat buku tulis, LKS, dan buku paket rasanya kurang meningkatkan proses belajar anak. Yang melekat hanya teori tanpa makna,” papar psikolog dari KawanBicara Consulting ini.
BACA: 6 Penyebab Anak Tak Berprestasi di Sekolah
Lantas, bagaimana membedakan anak yang bahagia di sekolahnya dengan yang tidak? Bagaimana mengetahui apakah anak Anda termasuk tipe yang gembira saat bersekolah?
Anak yang gembira maupun yang sedih saat harus bersekolah, akan tampak dalam perilaku sehari-harinya.
Anak yang gembira di sekolah akan semangat dalam rutinitas persiapan sekolah, menyiapkan keperluan sekolah dengan saksama, mengerjakan tugas dan belajar tanpa disuruh, juga membicarakan mengenai sekolah dengan mata berbinar dan senyum yang mengembang.
Sedang anak yang tidak menyukai sekolah, bersedih saat bersekolah, dan merasa terbebani, akan tampil lesu, malas-malasan mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan sekolah, malas mengerjakan tugas, serta menghindari membicarakan mengenai sekolah dengan orangtua dan orang-orang terdekat.
Masalah lainnya, terkadang ibu seolah tidak mau tahu atau bahkan tak sempat mengetahui seberapa banyak beban sekolah anaknya. Sehingga yang terjadi justru mendorong anak untuk berprestasi setinggi mungkin.
BACA: Risiko Bila Membiarkan Anak Bolos Sekolah
Di satu sisi, anak sudah merasa terbebani dengan pelajaran di sekolah. Di sisi lain, bebannya makin bertambah lantaran tekanan dan dorongan dari orangtua. Dampaknya, bukan tidah mungkin anak menjadi tertekan atau stres. Anak merasa lelah baik secara fisik maupun psikologis.
Bisa juga, anak yang sebenarnya tak terbebani dengan pelajaran sekolah, malah menjadi menurun kemampuannya karena terlalu di-push oleh orangtua. Alhasil, nilai anak menjadi tak sesuai harapan dan ia tak menjadi anak yang bahagia di sekolah.
KOMENTAR