Datangnya musim penghujan seringkali meningkatkan risiko penyebaran penyakit demam berdarah yang menyerang masyarakat.
Bagi para pasien penderitanya, biasanya dianjurkan mengonsumsi minuman seperti jus jambu merah segar, minuman tradisional angkak hingga minuman isotonik untuk membantu menaikkan kadar trombosit darah. Tapi, benarkah minuman isotonik bisa bantu menyembuhkan demam berdarah ?
“Pasien DBD sangat rentan dehidrasi karena demam, mual dan muntah serta pendarahan. Sebabnya karena ada kebocoran plasma sehingga pasien lemas lalu trombositnya turun. Bukan karena trombosit yang terbuang, melainkan trombositnya yang belum matang karena telat matangnya. Saran dari WHO ialah terapi cairan untuk menjaga cairan tubuh pada penderita DBD salah satunya dengan minuman mengandung ion,” jelas C.n Yulia Kusumawardani, Head of Marketing Support PT. Amerta Indah Otsuka pada media briefing Explorion, kunjungan pabrik interaktif dari PT. Amerta Indah Otsuka, Selasa (19/1).
Baca: Jangan Pernah Biarkan Anak Alami Dehidrasi Saat Beraktivitas
Secara lebih jelas, Yulia Kusumawardani menegaskan lebih pada pentingnya manfaat minuman isotonik. Menurutnya, prinsip cairan tubuh bukan hanya terdiri dari air saja, tapi juga ion. Ion mengandung natrium dan sodium yang mampu menahan cairan lebih lama berada di tubuh.
“Minuman isotonik yang asli memang tidak pernah bening, tapi keruh. Minuman isotonik yang benar juga tidak mengandung perisa. Selain untuk pasien DBD, minuman isotonik dibutuhkan untuk mereka yang rutin berolahraga dan punya aktivitas padat,” tambah Yulia.
Baca: Hobi Olahraga Lari? Cegah Bahaya Dehidrasi dan Overhidrasi
Ia pun memaparkan alasan mengapa banyak orang merasa kram atau kejang setelah berolahraga atau lari. Alasannya, bisa karena kurang pemanasan, karena dehidrasi akibat kurang cairan tubuh.
“Ion membantu otot berkontraksi dan berelaksasi sehingga saat lari tidak mudah kram. Kondisi kram karena otot hanya bisa berkontraksi namun tidak berelaksasi. Ion membantu melumasi persendian otot dan tulang,” ucap Yulia.
KOMENTAR