Tanda jika tubuh kekurangan cairan seringkali diabaikan oleh sebagian masyarakat. Kebanyakan menganggap bahwa mengonsumsi air mineral sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya. Nyatanya, tidak!
Seperti yang dikatakan oleh C.n Yulia Kusumawardani, Head of Marketing Support PT. Amerta Indah Otsuka pada media briefing Explorion, kunjungan pabrik interaktif dari PT. Amerta Indah Otsuka, Selasa (19/1).
Yulia memaparkan manfaat minuman isotonik. Menurutnya, prinsip cairan tubuh bukan hanya air tapi ada ion. Air dan ion mempengaruhi cairan tubuh yang berkaitan dengan kinerja organ dalam sistem tubuh. Namun, kebutuhan air dan ion pada masing-masing tubuh sangat berbeda sesuai tingkatan usia dan kondisi yang dialaminya.
Baca: Jangan Pernah Biarkan Anak Alami Dehidrasi Saat Beraktivitas
Hal senada juga turut disampaikan oleh dr. Diana Yuliani Suryanto, SpA, dalam kesempatan yang sama. Dipaparkan Diana, tubuh kita berisi bermacam-macam cairan tubuh. Adalah sebanyak 60 persen dari tubuh mengandung ion dan cairan tubuh itu sendiri. Selain itu, ada protein, lemak dan zat yang terkandung di dalamnya.
Lalu, bagaimana mengetahui tanda bahwa tubuh kekurangan air dan ion?
Baca: Minuman Isotonik Bisa Bantu Sembuhkan Demam Berdarah, Benarkah?
Ion merupakan garam dan mineral yang ada di tubuh. Buktinya, kalau kita menangis, berkeringat, mengeluarkan darah rasanya akan asin. Cairan tubuh dan ion ada di tubuh. Tanda tubuh kekurangan ion adalah sudah minum terlalu banyak dan kembung tapi masih merasa haus, tubuh lesu seperti saat puasa, tidak bisa berkonsentrasi dan semangat, kulit terasa kering, kram otot dan sendi, bahkan pingsan.
“Gampang sekali untuk tahu kebutuhan tubuh saat sedang haus. Jika minum air akan merasa sudah cukup di tegukan pertama sampai ketiga. Tenggorokan merasa cukup, minum air cukup kenyang hingag 40 menit ke depan setelahnya pengen buang air kecil karena tidak bisa diserap oleh tubuh. Urin hanya numpang lewat dan mudah merasa haus lagi. Pasalnya, minum 100 ml yang masuk hanya 50 persennya,” terang Yulia menambahkan.
Dampak kekurangan air dan ion bisa dari yang paling ringan seperti cepat lelah dan sakit kepala, atau yang bersifat sedang seperti sembelit, mual dan konstipasi. Sedangkan, dampak kekurangan air dan ion yang paling parah ialah terjadinya shock, gagal ginjal hingga kematian.
KOMENTAR