Apa bedanya otak kiri dan otak kanan? Perlu dipahami, otak dibagi menjadi belahan otak kiri dan otak kanan yang disambung oleh serabut corpus callosum. Belahan otak kiri menguasai dan mengatur belahan kanan badan, sedangkan belahan otak kanan menguasai dan mengatur belahan kiri badan.
Menurut Niesa Handayani, S.Psi., PGD, Trainer dan Research & Development Senior Staff di BIMBA AIUEO (Yayasan Pengembangan Anak Indonesia), setiap belahan otak memiliki tugas masing-masing.
Fungsi utama otak bagian kiri mengatur aktivitas berpikir konvergen (satu arah) yang bersifat teratur, berurutan, rinci, sistematis, dan matematis.
BACA: Membantu Anak Jadi Siswa Pintar dan Bahagia
Belahan otak kiri berfungsi untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik (seperti untuk belajar membaca, bahasa, aspek berhitung dari matematika).
“Jadi bagian otak kiri digunakan untuk berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah serta memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan tentang warna dan irama. Otak kiri adalah hal-hal yang selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, intelektual, dan ilmu pengetahuan,” jelas Niesa.
Nah, bagaimana membantu anak stimulasi otak kiri?
BACA: Langkah Orangtua Agar Anak Cerdas dan Berkarakter
1. Bacakan cerita yang berkualitas dengan bahasa yang benar untuk memperkaya kosa kata dan latih anak menggunakan struktur bahasa yang benar.
2. Latih daya ingat dan logika berpikir anak. Caranya, minta anak mengulang membaca, kemudian lakukan tanya jawab. Dengan begitu anak dibiasakan berpikir dan mengingat apa yang baru dipelajari.
3. Bermain tebak-tebakan bentuk atau warna sambil makan atau menonton teve sehingga anak bisa belajar dalam suasana menyenangkan. Ingat, masa kanak-kanak adalah masa bermain.
4. Ajak anak bermain dan mengamati, lalu ajak berbincang-bincang mulai dari masalah yang sederhana sampai yang rumit. Misal, mengamati langit, mengapa warna langit berubah gelap ketika akan hujan dan terang saat matahari muncul, dan sebagainya.
5. Biasakan anak bertindak rapi dan disiplin. Misal, membiasakan anak meletakkan kembali barang-barang di tempatnya.
Hilman Hilmansyah
KOMENTAR