Nyamuk demam berdarah alias Aedes aegypti merupakan nyamuk yang bisa menularkan virus dengue penyebab demam berdarah dengue, chikungunya, dan juga Zika. Nyamuk ini memiliki kebiasaan hidup yang berbeda dengan nyamuk biasa atau nyamuk Culex (nyamuk got).
Profesor dr Saleha Sungkar dari Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengungkapkan, Aedes adalah nyamuk yang sangat suka bau manusia. Untuk itu, jika ingin memberantas nyamuk demam berdarah, ketahui dulu tempat-tempat nyamuk Aedes dewasa itu bersembunyi.
"Di mana yang paling dekat manusia? Ya, di dalam rumah, kolong tempat tidur, pakaian yang digantung, di balik lemari. Mereka suka ada di tempat tersebut," kata Saleha dalam Diskusi Panel Virus Zika di FKUI, Salemba, Rabu (17/2/2016).
BACA: 12 Langkah Atasi Demam di Rumah
Saleha mengatakan, hal ini menjadi penyebab fogging atau pengasapan sering kali tidak efektif memberantas nyamuk demam berdarah, karena hanya dilakukan di selokan rumah warga. Banyak warga yang enggan bagian dalam rumahhnya dilakukan fogging.
"Jadi yang mati kecoa dan nyamuk got saja. Nyamuk demam berdarah enggak mati," lanjut Saleha.
Saleha melanjutkan, nyamuk Aedes memang sangat suka darah manusia. Namun, ia tidak mengigit sepanjang hari.
BACA: Tanda Demam Harus Segera Ditangani Dokter
Kapan nyamuk demam berdarah aktif? Ia hanya aktif sekitar pukul 08.00-10.00 dan 15.00-17.00. Pada malam hari, nyamuk dengan garis hitam-putih di tubuhnya itu akan beristirahat.
Menurut Saleha, fogging pun seharusnya dilakukan saat nyamuk tersebut sedang aktif. Sementara itu, nyamuk Aedes suka berkembang biak di air bersih. Seperti air bak mandi, air tanaman, dan genang air lainnya.
BACA: 5 Makanan Penambah Trombosit
Saleha menambahkan, untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk demam berdarah, masyarakat harus rutin menguras tempat penampungan air, menutup rapat, hingga mengubur barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Sumber: Kompas Health
KOMENTAR