Segala hal yang berbau digital, termasuk media sosial, kini tak bisa disepelekan lagi. Disadari atau tidak, begitu banyak aspek hidup sehari-hari yang membutuhkan sentuhan digital.
Sebelumnya, interaksi digital secara sederhana adalah bagaimana kita terkoneksi menggunakan perantara. Artinya, penyampaian pesan atau kegiatan yang melalui perangkat tambahan seperti komputer atau handphone, dengan perantara internet.
Nah, terbayang, kan? Mulai dari berbalas komentar di media sosial, transaksi e-banking, belum lagi online shop, semua masuk pada ranah digital.
Kepiawaian seseorang dalam dunia digital pun semakin diperlukan di era ini. Baik untuk keperluan pribadi, maupun keperluan bisnis. Toh, bisnis online juga membutuhkan strategi, bukan? Kekuatan dunia digital, terbukti berhasil mebangunkan geliat industry kreatif Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Itulah salah satu yang melandasi diadakannya Social Media Week, konferensi global yang menghadirkan pakar-pakar digital di tingkat lokal maupun global.
Dihelat pada tanggal 22 – 26 Februari di Senayan City, ini adalah kali kedua Jakarta menjadi tuan rumah. Gelaran Social Media Week (SMW) 2016 ini bukan sembarangan, karena diadakan bersamaan dengan SMW di New York, Lagos, dan Hamburg.
Antonny Liem, CEO Merah Cipta Media Group, sebagai penyelenggara mengatakan, “Tahun ini waktu yang tepat bagi Indonesia, di saat teknologi dan media sosial telah menjadi kekuatan untuk semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Antonny pun menyebutkan, tema SMW 2016 ini sangat cocok untuk iklim digital Indonesia. “Temanya The Invisible Hand: Hidden Forces of Technology, yaitu teknologi digital sebagai kekuatan yang tidak kelihatan. Isu yang akan diangkat adalah bagaimana perkembangan digital dan teknologi diam-diam mengubah tatanan sosial dan banyak aspek kehidupan.”
Ia menambahkan, perubahan ini harus disikapi dengan tepat agar menjadi kekuatan ke arah yang lebih baik. “Bahkan, teknologi digital ini bisa membuka peluang untuk membangun kualitas hidup.”
Di Indonesia, Antonny menjelaskan, populasi yang terkoneksi digital semakin berkembang. “Nah gimana caranya agar kemampuan digital tak hanya dijadikan ajang hura-hura.”
Melalui beberapa kelas dan meet up komunitas, SMW berharap dapat menjadi platform yang bermanfaat untuk semua aspek kehidupan.
“Tidak hanya teknologi dan media, tetapi juga pemerintahan, industri kreatif, pengajar, pelajar dan perusahaan, bisa mengambil manfaatnya. Kita bisa bersama-sama berdiskusi, belajar, berbagi ide, dan saling terinspirasi tentang bagaimana teknologi telah membawa kita semua sampai pada saat ini.” ungkap Antonny Liem saat jumpa pers di Ming Dining, Senayan City, Senin (22/2) kemarin.
Siapa saja yang akan menjadi pembicara di Social Media Week 2016 yang akan diadakan di Senayan City ini?
Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif), Paul Webster (Brand Development Lead Instagram), Roy Simangunsong (Country Head Twitter Indonesia), Aeran Ismail (LinkedIn Enterprise and Corporate Evangelist Southeast Asia), Keenan Pearce (Influencer of The Year, Influence Asia 2015), Andien (Penyanyi, Senayan City Style Makers Award 2013), dan masih banyak lagi.
Sebagian booth exhibition akan digelar sejak 22 hingga 28 Februari di lantai LG, Senayan City, dan juga The Hall, lantai 8, Senayan City pada tanggal 24-26 Februari 2016.
Untuk mengetahui jadwal acara, nama pembicara, topik pembahasan silakan kunjungi situs http://socialmediaweek.org/jakarta/
KOMENTAR