Kabar terbaru yang dilansir oleh NYTimes ialah soal keberhasilan cincin vagina yang terbukti mencegah penularan HIV/AIDS pada perempuan di Afrika.
Cincin lentur yang dimasukkan ke dalam vagina tersebut mengandung obat antivirus dan secara bertahap akan melepaskan obat tersebut. Penelitian mengenai efektivitas cincin ini dilakukan terhadap lebih dari 4.500 perempuan di Afrika Selatan dan Uganda.
Meski demikian, efek perlindungannya dianggap belum sempurna. Secara umum angka infeksi yang diturunkan sekitar 27-31 persen.
Para ahli berpendapat angka tersebut cukup menjanjikan dalam upaya pencegahan HIV untuk perempuan Afrika. Cincin tersebut diharapkan mendapat izin sehingga bisa cepat dipasarkan. Dengan kata lain, fungsi cincin vagina untuk mencegah penularan HIV/AIDS terbukti.
Cincin tersebut berdiameter 2,5 inchi dan dibuat dari silikon untuk dimasukkan dalam vagina dan bisa bertahan sebulan sebelum diganti.
Baca: 8 Keistimewaan Vagina, Salah Satunya Menyelamatkan Kehidupan
Harga cincin tersebut sekitar 5 dollar AS (Rp 65.000), tidak perlu disimpan dalam kulkas dan memiliki masa kadaluarsa sampai 5 tahun. Cincin tersebut akan melepaskan obat dapivirine.
Kelebihan dari cincin ini adalah perempuan tidak perlu meminta pasangannya, seperti halnya penggunaan kondom. Dalam hal pemakaian gel vagina jugaa terkadang pasangan mereka tidak setuju.
Baca: Ibu Rumah Tangga Lebih Rentan Tertular HIV Ketimbang PSK
Sebaliknya cincin ini bisa dipakai sendiri dan jika sudah terpasang dengan benar tak akan mengganggu hubungan seksual. Para relawan yang menggunakan cincin ini menyebutnya "lihat dan lupakan."
"Harapannya adalah menemukan sesuatu yang bisa dipakai oleh perempuan dan melindunginya dari HIV. Hasil penelitian ini memberikan optimisme," kata Dr.Jared M.Baeten dari Universitas Washington.
Baca: Dampak Jangka Pendek dan Panjang Sunat Perempuan untuk Kesehatan
KOMENTAR