Terdengar sepele, namun ternyata penyakit gigi dan mulut menjadi penyakit tertinggi ke-6 yang dikeluhkan masyarakat Indonesia. Tak hanya itu saja, penyakit gigi dan mulut menjadi penyakit dengan peringkat ke-4 termahal dalam perawatannya.
Sayangnya, banyak masyakarat Indonesia yang mengabaikan permasalahan penting ini. Apalagi semenjak munculnya jenis penyakit mematikan yang tentu lebih menyita perhatian publik soal kesehatan, sebut saja kanker, meningitis maupun AIDS.
“Telah terjadi pergeseran tren pola penyakit yang perlu menjadi perhatian kita semua. Jika pada tahun 1990, penyakit infeksi atau menular yang mendominasi, maka pada tahun 2000-an telah bergeser pada penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, kanker dan diabetes. Yang menarik adalah penyakit gigi dan penyakit tidak menular mempunyai faktor resiko yang sama, yang disebabkan gula berlebihan, rokok dan gaya hidup modern,” papar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, drg. Farichah Hanum, MKes, dalam acara perpanjangan kerjasama PDGI dengan Listerine.
Farichah juga menjelaskan bahwa penyakit gigi dan mulut dapat menjadi sumber infeksi yang menyebar ke organ tubuh vital lainnya.
Baca: Inilah 8 Cara Menyikat Gigi yang Benar Agar Terhindar dari Gigi Berlubang
Misalnya penyakit gusi dapat meningkatkan risiko stroke pada lebih dari 50 persen penderita usia 25-54 tahun. Mengerikannya lagi, risiko fatal dari penyakit jantung adalah 2 kali lebih tinggi pada penderita gusi parah.
Lalu, apa yang menjadi penyebab seseorang mudah terserang penyakit gigi dan mulut?
Baca: Jangan Biasakan Menyikat Gigi Terlalu Keras, Ini Alasannya!
“Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum melakukan perawatan kesehatan gigi dan mulut secara lengkap mulai dari brushing, rinsing hingga flossing. Sampai saat ini masyarakat Indonesia masih terhenti hingga brushing atau menyikat gigi saja, padahal rinsing atau berkumur dengan mouthwash itu sangat penting karena perlu diingat bahwa gigi hanyalah merupakan 25% dari rongga mulut,” ungkap drg. Farichah Hanum, MKes.
Ditambahkannya, sikat gigi tidak dapat menjangkau seluruh area rongga mulut, terutama area rentan pembentukan plak seperti selasela gigi dan gusi. Jadi, walaupun sudah menyikat gigi dengan sangat baik, kita tidak akan bisa membersihkan semua kuman di dalam mulut. Di situlah mouthwash menjadi solusi.
Baca: Waspadai Penyakit Dari Gigi dan Mulut
Sekedar informasi, penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita adalah penyakit jaringan penyangga gigi (radang gusi) dan karies (gigi berlubang) serta halitosis (bau mulut) yang semuanya berkaitan erat dengan perilaku membersihkan gigi dan mulut keseharian.
Menurut data dari Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 2013 prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25.9%, prevalensi pengalaman karies adalah 72.3%, prevalensi nasional karies aktif adalah 53,2%.
“Dengan demikian masih diperlukan berbagai upaya untuk memperbaiki tingkat kesehatan gigi dan mulut masyarakat kita,” tutupnya.
KOMENTAR