Sejak lama, Australia dikenal sebagai negara penghasil daging domba sekaligus wol atau bulu domba yang amat lembut dan berkualitas tinggi.
Nah, di lahan peternakan domba bernama Tobruk Sheep Station, Maroota, Sydney yang amat luas ini, sekelumit kehidupan khas koboi Australia bisa disaksikan langsung oleh pengunjung. Nick Greene, Operations Manager di Tobruk Sheep Station menyambut puluhan tamu dengan cara unik, yakni bermain cambuk. Berkali-kali diletuskan ke udara maupun tanah, berkali-kali pula pengunjung terkaget-kaget karena bunyi cambuk yang lantang seperti suara tembakan.
Gaya penyampaian yang kocak dan menghibur membuat kami jadi penasaran aksi Nick selanjutnya. “Di Indonesia, saya pernah lihat petani (gembala) memakai sebilah bambu untuk menggiring ratusan bebek atau domba. Di sini saya cukup melatih seekor anjing karena biaya 1 tenaga kerja sangat mahal, 18 dollar per jam,” cerita Nick sebelum pertunjukan kedua.
Nick lalu memanggil Candy, seekor anjing terlatih untuk melakukan tugasnya menggiring bebek di kandang kecil. Benar saja, begitu Candy menghampiri, kawanan bebek langsung berjalan kompak sesuai jalan yang dibuka Candy. Lucu dan menarik, ternyata masih ada 2 anjing lainnya yang menjadi rekan Nick untuk mempermudah pekerjaannya di peternakan.
Anjing bernama Bell, ia latih hanya 3-4 bulan untuk menggiring ratusan domba hingga berkumpul semua di kandang. Yang terakhir, Jinggo, anjing yang bertugas membawa kawanan domba berbaris rapat. Setelahnya, Nick memisahkan beberapa ekor domba gemuk dengan membuka tutup sebuah pintu kayu. Pengunjung lalu dipersilakan memberi makan domba ini dengan pakan ternak.
Siang semakin terik, tak lama Nick mengajak pengunjung memasuki sebuah ruangan berdinding kayu. Ada tribun untuk duduk serta panggung berisi sejumlah peralatan. Sebuah papan bertuliskan “Australia Merino Sheep produce the best apparel wool in the world” mengisyaratkan domba Australia merupakan penghasil serat wol ternama di dunia.
Rupanya di panggung itu lah pengunjung bisa melihat langsung bagaimana wol tersebut dihasilkan. Tentu saja yang pertama melalui proses pencukuran domba yang dilakukan secara bertahap dan aman. Jika dulu menggunakan gunting, kini alat pencukurnya elektronik. Atraksi ini langsung menarik perhatian pengunjung yang tak henti memotret. Seekor domba yang menjadi ‘korban’ siang itu pun tercukur habis dengan gundukan bulu yang menggumpal.
Usai santap siang, rupanya masih ada pertunjukan melempar boomerang yang diajarkan oleh Nick. Sekali dilempar, boomerang kembali berputar ke arahnya dan mengundang decak kagum. Pengunjung yang ingin mencoba pun dipersilakan bergabung dengan Nick di lahan hijau itu.
Ade Ryani HMK
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Ade Ryani HMK |
Editor | : | nova.id |
KOMENTAR