Batita butuh mengembangkan kecerdasan sensor motoriknya, menstimulasi panca indranya, dan melatih motorik kasar. Di usia ini dibutuhkan hal-hal dasar yang akan membantu perkembangan kognitif selanjutnya.
Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara melatih kecerdasan batita agar maksimal? Di usia batita, orangtua bisa memaksimalkan perkembangan aspek psikomotorik anak dengan cara sederhana.
“Faktanya, terkadang orangtua tidak cukup 'mengasah' karena banyak melarang anak main ke luar rumah dengan berbagai alasan. Misalnya jangan main sepeda karena jalanannya rusak, nanti takut jatuh. Padahal, koordinasi keseimbangan bisa diperoleh dari kegiatan bersepeda,” terang Mira D. Amir, Psikolog Anak dan Keluarga yang sangat menyarankan orangtua dan anak melakukan kegiatan seru dan kreatif untuk menstimulasi aspek penting dari seorang anak.
Nah, apa saja yang bisa dilakukan untuk melatiha kecerdasan batita? Simak contoh-contoh sederhana yang bisa dilakukan di seputaran rumah ini.
1. Di halaman
Jenis kegiatan melatih kecerdasan batita:
Pengenalan warna, bentuk-bentuk sederhana seperti lingkaran, segitiga.
Cara melatih kecerdasan batita:
-Kenalkan anak dengan tanaman, lalu lihat jenis akarnya. Kenalkan juga beragam bentuk daun-daun tanaman.
-Ajak anak bermain engklek sambil meloncat, anak pun berhitung.
Tujuan:
Mengenalkan anak dengan lingkungan sekitar, mengajarkan pengamatan, belajar biologi, dan berhitung. Saat bermain engklek anak belajar memenuhi kesepakatan dengan temannya. “Ada aturan yang membuat anak bisa luwes dan mengerti bagaimana kalah, menang, atau dicurangi.”
Anak akan lebih senang bermain sambil belajar. “Jadi, ketika ada pelajaran mengenal tanaman, anak tinggal me-review saja dari pengalaman sehari-hari. Sayangnya, kan, anak-anak sekarang kebanyakan hanya diberi teori dan tidak diberi kesempatan mengeksplor.”
BACA: 5 Cara Bantu Anak Stimulasi Otak Kiri Agar Pintar Matematika
2. Di kamar mandi
Jenis kegiatan yang melatih kecerdasan batita:
Membuka keran air, mandi.
Cara:
-Ajarkan anak membuka dan menutup keran perlahan-lahan.
-Saat mandi suruh anak menyabuni mulai dari tangan kanan, kiri, bagian tubuh, lalu paha atau kakinya.
Tujuan:
-Belajar bagian kanan kiri tubuh (lateralisasi) dan koordinasi. Anak jadi mengenal bagian kanan, kiri secara urut.
-Secara psikososial mengembangkan kemandirian otonomi, inisiatif. Anak harus diberi kesempatan mandiri agar tidak menjadi anak yang ragu-ragu, pesimis, kepercayaan diri rendah, takut salah, atau pemalu.
BACA: Tanda Anak Siap Masuk TK
3. Di dapur
Jenis permainan melatih kecerdasan balita:
Mengumpulkan sayur atau barang sejenis di dapur, mencetak bentuk.
Cara:
-Anak diajak mengumpulkan sayuran berwarna hijau dan merah.
-Memisahkan mana yang bisa disimpan di kulkas atau tidak bisa disimpan, memisahkan barang yang terbuat dari logam.
-Ketika sedang membuat adonan donat atau roti, ibu bisa mengajak si batita untuk ikut mencetak sambil mengenalkan bentuk-bentuk geometri.
Tujuan:
Belajar tekstur, rasa, warna dan bentuk, IPA, himpunan matematika, mengenali sifat-sifat benda cair, padat, dan gas.
Noverita K. Waldan
KOMENTAR