Rio Haryanto terus menuai dukungan dari masyarakat Indonesia. Meski penampilan perdananya di ajang Formula 1 pada GP Australia tidak berhasil sampai garis finish, namun harapan besar masih disematkan pada Rio di seri kedua Formula 1 di GP Bahrain, 1-3 April mendatang.
Yang tak kalah menjadi perbincangan publik adalah soal preview Rio di televisi tak dilengkapi dengan latar bendera Indonesia. Fans Rio juga terusik dengan hasil polling yang diumumkan FIA setelah GP Australia berakhir, yaitu soal pemilihan The Driver of The Day. Sebuah blog bernama Manor Racing Fan memastikan menjelang ditutupnya voting oleh FIA, nama Rio masih bertengger di atas sebagai kandidat The Driver of The Day.
Sayangnya, begitu diumumkan, nama Roman Grosjean yang keluar sebagai pembalap favorit di GP Australia.
Seolah tak peduli dengan hal yang terjadi di luar arena balap, Rio justru terus meminta dukungan semua rakyat Indonesia untuk balapan berikutnya. Seperti yang ia ucapkan dalam video berdurasi 231 detik yang ia unggah di akun Rio di Youtube.
BACA: Jawaban Rio Haryanto tentang Membagi Waktu Antara Balap, Bergaul, dan Pacaran
"Sebentar lagi saya akan meninggalkan Melbourne. Terima kasih kepada seluruh warga Indonesia yang ada di dalam atau luar negeri yang telah memberikan dukungannya. Saya mohon terus memberikan dukungannya kepada saya. Semoga di Bahrain nanti saya bisa tampil sukses,” kata Rio.
Sementara itu, ibunda Rio Haryanto, Indah Pennywati sempat mengungkapkan kekhawatirannya ketika melihat Rio balapan. “Pasti semua orangtua juga akan khawatir jika melihat anaknya balapan. Apalagi balapan dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam,” akunya.
“Balapan F1 itu tidak hanya bisa nyetir. Tapi harus genius, karena di setir itu ada 30 tombol. Selain harus konsentrasi, dia harus dapat mencet tombol yang tepat, mikirin bagaimana mobil ini dapat bekerja dengan baik. Belum lagi mikir strategi, dengerin informasi dari tim,” bebernya.
Sejak resmi membalap untuk tim asal Inggris, Manor Racing, kegiatan Rio setiap harinya selalu padat. “Pagi bangun tidur, sarapan dan ke track. Di track ketemu sama tim untuk briefing segala macam. Makan siang, Rio ketemu saya paling cuma 10 menit. Lalu dia kembali lagi ke tim. Dia baru pulang pukul 23.00 untuk tidur,” cerita ibunda Rio Haryanto ini.
Rio dikenalnya sebagai anak yang pendiam dan sejak kecil sudah bercita-cita ingin membalap di Formula 1. “Kami itu keluarga balap. Bapaknya pembalap, dua kakaknya juga pembalap. Dia bercita-cita masuk F1 sejak umur 6 tahun.”
Walau fokus balap, Rio tidak pernah meninggalkan sekolah. “Nilainya juga bagus. Waktu dia ambil S1, dia belajar sampai pukul 04.00 pagi. Soalnya, dia harus mengompres kuliah dari waktu 2,5 tahun menjadi 1,9 tahun. Itu bukan keinginan saya, semuanya dia yang ingin. Saya selaku orangtua hanya mendukung keinginannya, selama itu positif,” tambahnya pada Tabloid NOVA.
Di luar dunia balap, Rio kerap mengisi waktu dengan melakukan kegiatan outdoor seperti memancing, naik gunung dan menyelam. “Kadang, dia ikut saya ke pesantren punya kakeknya. Kebetulan saya menjadi salah satu pengurus di situ,” ujar Indah.
Edwin Yusman dan Sri Isnaeni/NOVA
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
KOMENTAR