"Nah, saya melihat ini memang ada sesuatu yang salah. Kemudian, saya juga melihat bahwa ini mungkin karena dia mau jadi pahlawan di antara teman-temannya. Mungkin begitu, ya," katanya.
Namun, dia tidak tahu hukuman yang akan diambil terhadap keponakannya itu, apalagi setelah kepergian saudaranya, yang meninggal akibat insiden ini.
"Kalaupun saya harus marah, apakah saya harus gampari? Atau dengan anak-anak seperti ini, apakah harus saya laporin polisi untuk dipenjara?" ucap Arman.
Oleh karena itu, Arman mengaku, dia lebih baik mengambil sikap meminta maaf atas tindakan yang dilakukan oleh anggota keluarganya itu.
"Saya meminta maaf, terutama kepada Polri, bahwa apa yang telah dilakukan keluarga saya ini memang sungguh tidak terpuji," katanya.
Dia juga mengapresiasi personel polantas yang katanya mengambil tindakan profesional dan mengayomi siswi yang terkena tilang.
"Saya melihat tindakan mereka cukup profesional dan sangat mengayomi. Oleh karena itu, saya dari keluarga menyampaikan permohonan maaf saya. Saya kira itu," katanya.
Fahrizal Fahmi Daulay / Tribun Medan
KOMENTAR