Soal pengasuhan dan pendidikan anak, ibu ingin segalanya sempurna. Si Kecil terlambat bicara, picky eater atau sakit, ibu langsung merasa bersalah. Jika begini, alih-alih bahagia, ibu justru bisa stres. Bagaimana caranya menjadi supermom yang bahagia?
Perlu dipahami, zaman memang terus berubah. Dulu mungkin peran atau beban perempuan tidak seberat kini. Kecenderungannya, sekarang perempuan makin dituntut untuk dapat melakukan atau berperan dalam segala hal dengan baik, tepat, dan sempurna. Terlebih setelah media sosial kian merajalela di segala usia.
Para perempuan, terutama yang sudah menjadi ibu, tidak semata-mata diharapkan perannya mengelola urusan rumah tangga. Namun, juga dalam hal mengasuh serta mendidik buah hati. Para ibu merasa ingin peran pentingnya ini dilakukan semaksimal mungkin.
BACA: Saat Idealisme Ibu Baru Bertemu Realita...
Maka tak heran, bila ada kendala atau masalah terkait pengasuhan anak, perempuan bisa saja merasa gagal sebagai ibu. Sebut saja ketika ada anak mengalami keterlambatan kemampuan berjalan. Ibu jadi merasa tertekan. Atau kasus lain, anak hanya suka makan menu tertentu (picky eater). Ujung-ujungnya, sang ibu malah jadi stres.
Pun, ketika anak didapati jatuh sakit apalagi harus dirawat di rumah sakit, ibu jadi merasa bersalah. Terlebih pada ibu bekerja yang notabene meninggalkan anak setiap hari dalam kurun waktu tertentu.
Sikap yang ditunjukkan para perempuan di masa kini seakan ingin menjadi supermom bagi buah hatinya. Akan tetapi, sebetulnya apakah setiap perempuan perlu menjadi supermom? Seperti apa supermom itu? Bagaimana solusi menghadapi setiap kendala yang dialami supermom?
Tentu banyak pertanyaan yang terlintas.
Menurut Ery Soekresno, Psi., M.Sc (Edu), supermom adalah sosok ibu yang dapat mengatur dan mengendalikan kebutuhan rumah tangga dengan baik, termasuk sukses mengasuh dan merawat anak-anaknya disertai penuh kasih sayang. “Supermom tidak berarti ibu rumah tangga. Supermom memiliki aktivitas atau bahkan pekerja kantoran.”
BACA: Terkait Pola Asuh, Mengapa Orangtua Saling Bersaing?
Nah, berikut empat cara agar perempuan bisa menjadi supermom namun tetap merasa bahagia.
1. Memahami ketidaksempurnaan
KOMENTAR