Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk menutupi perasaan atau kecemasannya, termasuk berpura-pura tegar dan memiliki mental yang kuat.
Kata-kata seperti "Saya tidak takut apa pun," atau "Lagi pula saya tak butuh promosi," tak selalu menggambarkan kekuatan mental seseorang. Malah, hal itu bisa menunjukkan ia sedang berpura-pura.
Dalam jangka pendek, berakting tegar mungkin bisa meningkatkan ego Anda. Siapa pun tentu tak mau terlihat lemah dan kalah bukan? Tetapi dalam jangka panjang hal ini sebenarnya merugikan, terutama bagi kesehatan emosional.
Menariknya, bukan cuma pria yang merasa perlu untuk tampil tegar. Kaum wanita pun juga melakukannya. Berikut adalah tanda-tanda seseorang sedang menutupi kelemahan mentalnya.
1. Menutupi rasa tidak aman
Berakting tegar berarti juga berupaya menunjukkan diri kita yang lebih baik. Padahal, dari pada membuang energi untuk menutupi kelemahan, orang yang secara mental kuat justru meluangkan banyak waktu memperbaiki dirinya.
Orang yang tangguh bisa mengenali kelemahannya dan mencari cara meningkatkannya, bukan malah menutup-nutupinya.
2. Merasa kegagalan bukan pilihan
Mengatakan, "kegagalan bukanlah pilihan," tidak akan mencegah kita mengalami gagal, tapi justru mencegah kita untuk mencobanya.
Orang yang berpura-pura kuat biasanya lebih tertarik menunjukkan keterampilan yang sudah dikuasainya dari pada belajar sesuatu yang baru.
3. Penilaian dari orang lain sangat penting
Orang yang berpura-pura tangguh sangat peduli dengan penampilannya. Kepercayaan dirinya dipengaruhi oleh bagaimana pendapat orang terhadapnya.
KOMENTAR