Kanker serviks umumnya muncul pada wanita yang aktif secara seksual, yaitu usia 30 - 45 tahun. Diperkirakan di Indonesia muncul 40 - 45 kasus baru setiap hari dan 20-25 meninggal karena kanker serviks.
(Baca: Jupe Dalam Kondisi Gawat, Sudah Tak Bisa Bangun dan Sulit Bicara)
(Baca: Sulit Komunikasi, Jupe Sudah Tak Kenali Orang-orang yang Menjenguknya)
Kanker serviks disebabkan oleh humanpapillomavirus atau HPV dan terjadi pada leher rahim yang berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Jenis virus HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV 16 dan HPV 18, menyebabkan 70 persen kasus kanker serviks.
(Baca: 5 Mitos Kanker Payudara dan Serviks)
(Baca: Kondisi Jupe Kritis, Ibunda Sedih Sampai Jatuh Sakit)
Gejala Kanker Serviks:
Gejala kanker serviks tak selalu terlihat jelas. Seringkali gejalanya tampak ketika sudah masuk stadium akhir. Berikut beberapa gejala kanker serviks yang bisa muncul:
1. Perdarahan abnormal dari vagina. Biasanya terjadi usai hubungan intim di luar masa haid.
2. Muncul cairan dari vagina yang berbau, warna merah muda, cokelat, pucat atau mengandung darah.
3. Sakit bila berhubungan intim.
4. Siklus haid berubah tanpa tahu penyebabnya.
(Baca: Kondisi Mengkhawatirkan, Jupe Mandi hingga Buang Air di Kasur)
(Baca: Deteksi Kanker Serviks Bisa Dilakukan di Rumah)
Penanganan dan Pencegahan Kanker Serviks:
Kanker serviks dapat diobati dengan jalan operasi bila terdiagnosis pada tingkat awal. Bila kasus lebih lanjut, rahim perlu diangkat seluruhnya (histerektomi).
Radioterapi menjadi upaya alternatif di stadium awal. Pada kasus tertentu, radioterapi dilakukan beriringan dengan tindakan operasi. Untuk kasus stadium lanjut, dilakukan metode kombinasi, kemoterapi dan radioterapi.
(Baca: Mengidap Kanker Serviks Stadium 4, Jupe Salahkan Lelaki)
Untuk pencegahannya bisa dengan vaksinasi bivalen untuk mencegah infeksi HPV 16 dan 18, serta Pap Smear sebagai skrining kanker serviks.
Hilman Hilmansyah
KOMENTAR