Kami tiba terlambat di Caversham Wildlife Park.
Entah apa yang menyebabkan kami sampai sekitar tiga puluh menit lebih lambat daripada yang seharusnya dijadwalkan. Padahal, boleh dikata, perjalanan ke Swan Valley hanya membutuhkan waktu tidak sampai satu jam dari Kota Perth.
Bagi warga Australia, terlambat memenuhi janji bukanlah hal yang bisa ditoleransi. Waktu sedemikian berharga dan sangat tidak boleh disia-siakan. Tiap detik, tiap menit, terhitung sebagai hal yang begitu penting. Dan sekarang, kami justru datang lebih lambat.
Di muka pintu Caversham Wildlife Park, David Thorne sang pemilik mengingatkan hal ini. Mungkin awalnya dia sedikit kesal juga, namun kemudian dia memberikan salam yang sungguh hangat seraya berujar dalam bahasa Indonesia yang mengubah suasana seketika jadi ceria.
“Selamat pagi, saya David. Saya bugil. Bule gila! Ha-ha-ha….”
Rupa-rupanya David telah sering berkunjung ke Indonesia. Paling sering adalah ke Bali, tempat dia mendapatkan kosakata seperti tadi.
Pembawaannya begitu menyenangkan, sesekali melontarkan guyonan-guyonan yang membuat kami terpingkal-pingkal.
Sebelum menjadi taman safari, Caversham merupakan lahan milik Pat dan David Thorne. Bukan hal yang ganjil bagi warga Swan Valley jika mereka memiliki tanah cukup luas, sebab umumnya orang-orang datang kemari memang dengan maksud demikian: memiliki sejumlah lahan sebagai perkebunan atau pertanian sayur-mayur.
Mereka pun bermukim di kompleks perumahan secara mengelompok, dengan arsitektur yang tidak terlalu mapan sebab hanya diperuntukkan sebagai rumah sementara saja. Menurut Dianne, pengemudi kami hari itu, saking sempitnya rumah-rumah petani tersebut, kita bahkan bisa mendengar dengkuran para tetangga.
Tanah di Whiteman Park, lokasi keberadaan Caversham, bertekstur gersang dan tidak cocok untuk perkebunan. Tahun 1987 Pat dan David membeli lahan seluas 2 ha dipergunakan sebagai taman safari, yang kemudian berlipat luasnya karena pengembangan kebun binatang. Sehingga jadilah seperti Caversham Wildlife Park seperti sekarang. Di Caversham ini, kita juga bisa mengajak keluarga untuk mendapatkan pengalaman seru di Australia Barat.
“Beth akan mengantar kalian berkeliling. Nanti kita akan bertemu kembali setelah kalian bertemu dengan koala,” ujarnya seraya mengedipkan sebelah mata dengan jenaka.
Berjumpa koala! Ini adalah salah satu dari sekian daftar keharusan yang wajib saya lakukan di Australia Barat. Kami menjadi penuh semangat, dan mengikuti Beth sang relawan, kami menuju bagian pertama koleksi Caversham Wildlife Park: kandang kanguru.
KOMENTAR