Masyarakat urban yang tinggal di kota-kota besar pasti sudah familiar mendengar konsep Keluarga Berencana dengan hanya memiliki dua anak saja. Selain untuk menekan angka pertumbuhan jumlah penduduk, konsep Keluarga Berencana sebenarnya juga ditujukan untuk menciptakan keluarga yang lebih berkualitas dari segi kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.
Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang dipercaya secara efektif mampu mengontrol kehamilan. Tapi, tahukan Anda bagaimana cara kerja pil KB mengontrol kehamilan?
Para dokter mengatakan, ovulasi dan produksi sel telur oleh ovarium berhenti di awal kehamilan karena perubahan hormon. Hasil yang sama didapatkan dengan mengonsumsi pil KB, yang mengandung berbagai zat kimia yang disebut steroid.
Baca: Hidup Lebih Terencana Berkat Kontrasepsi Jangka Panjang
Bahan aktif pil KB pengontrol kehamilan adalah hormon estrogen dan progesteron, atau zat yang berasal dari kedua hormon tersebut. Kedua hormon itu memiliki kemampuan kimia untuk mensimulasikan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan dengan kemudian dapat mencegah ovulasi.
Pil KB sangat mudah digunakan, yaitu cukup dengan menelan pil kontrasepsi yang sudah direkomendasikan oleh dokter yang telah kita percayai. Hal yang perlu diingat adalah keteraturan, karena jika tidak teratur, keseimbangan hormon akan teganganggu. Biasanya perempuan akan mulai menggunakan pil tersebut di hari pertama haid dan dilanjutkan selama 21 hari. Dan akan dihentikan selama satu minggu.
Baca: 5 Penyebab Alat Kontrasepsi Gagal Berfungsi
Ketika baru mulai mengonsumsi obat, efek samping yang terjadi mungkin bisa mengganggu diri kita. Tapi pada umumnya efek samping akan berkurang seiring kemampuan tubuh menyesuaikan diri dengan penggunaannya.
Hingga saat ini, penelitian tentang kemungkinan efek samping pil KB masih terus berlangsung. Efek samping bagi penggunanya bisa jadi ringan, bisa juga berat.
Baca: Aplikasi Gadget Pencegah Kehamilan Pengganti Kontrasepsi
Diketahui bahwa jika menggunakan kontrasepsi ini berhubungan dengan penyakit pembekuan darah bahkan dapat mengalami kematian. Karena mengonsumsi ini memiliki efek samping yang terbilang sangat berbahaya, bagi kita seorang perempuan yang menggunakan pil KB ada baiknya untuk sering memeriksakan diri ke dokter.
Wahyuni Sahara/intisari-online.com
Sumber: Science in Everyday Life
KOMENTAR