Dul tidak menyangka jika teman satu messnya RAr alias Arifin membunuh Eno Parihah yang tak lain teman satu pabriknya di Polyta Global Mandiri.
Selama ini menurutnya, RAr dikenal sangat pendiam.
"Tidak menyangka dia membunuh, setiap hari tidak banyak ngomong, pendiam tapi ternyata berani bunuh orang," katanya kepada Tribunnews di Jalan Perancis Raya, Pergudangan 8, Dadap, Tanggerang, Banten, Rabu sore, (18/5/2016).
Menurutnya meski pendiam RAr mudah akrab dengan perempuan baik di tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggal.
RAr yang belum setahun bekerja sudah memiliki pacar yang merupakan karyawati pabrik yang sama.
"Setahu saya dia punya pacar di sini di perusahaan yang sama tapi beda lokasi kerja," katanya.
Sepengetahuannya RAr mengaku berasal dari Lampung. Ia mengaku masih bujang saat berkenalan dengan teman-teman satu messnya.
BACA: Syok Anaknya Lakukan Pembunuhan Sadis Orangtua Pembunuh Eno Mengungsi
"Saya tidak tahu jika dia sudah punya istri, soalnya mengakunya bujangan di sini," katanya.
Dul mengaku tidak terlalu akrab dengan RAr, meski satu mess ia tidak terlalu mengetahui aktivitas temannya tersebut sehari hari, termasuk hubungannya dengan Eno.
"Saya tidak tahu hubungannya dengan Enno, saya tidak pernah melihat berduaan, apalagi pacrarnya kan di sini juga, tapi tidak tahu kalau main di belakang," katanya.
Dul mengaku selama ini penghuni mess pria jarang mendatangi mess perempuan. Meski satu bangunan, pintu akses ke dua mess terpisah. Penghuni mess pria juga tidak bisa semabarang masuk ke mess perempuan karena terkunci dari dalam.
"Jarang kecuali kalau ada perlu dan diminta bantuan," katanya. Sementara itu Sutini seorang penjual makanan tidak jauh dari lokasi Mess mengatakan jika RAr sering membeli makanan di warungnya. Tidak banyak bicara, saat belanja RAr hanya berbicara seperlunya.
BACA: Dikenal Pendiam, Pelaku Pembunuhan dengan Pacul Masih Diantar Jemput Orangtua
"Saya tahunya dia baik, tidak banyak ngomong," katanya.
Biasanya RAr membeli makanan pada sore hari, habis mandi dan shalat, menurut Sutini Rar datang ke warungnya. "Biasanya beli makan sore-sore , sarungan kaya habis solat, makanya saya engga menyangka berani ngebunuh," katanya.
Seperti diketahui, Eno ditemukan tewas mengenaskan di mess tempat kerjanya, PT Polyta Global Mandiri di Jalan Gudang 8, Kosambi, Dadap, Banten, Jumat (13/5/2016).
Belakangan diketahui pelakunya tiga orang diantaranya RA (16), RAr (24), dan IH (24).
Sumber: Tribunnews
KOMENTAR