Merchandise yang dibuat antara lain mug, payung, tas, dan sebagainya, dengan kalimat-kalimat motivasi.
“Alhamdulillah laku. Harganya mulai Rp25 ribuan. Tapi karena kami sibuk, kami hanya jual pas acara saja,” lanjut Aniek yang juga pemilik Waroeng Steak n Shake. Latar belakang pengurus Kajian Humaira memang beragam, dari pengusaha, karyawan, sampai ibu rumah tangga. “Kami sudah bagi-bagi tugas. Saya misalnya, kebagian nyari pembicara,” lanjutnya.
Kini, Kajian Humaira juga sudah melebarkan sayap ke berbagai kota di sekitar Jogja, salah satunya Solo. “Kebetulan ada satu pengurus yang pindah ke Solo, jadi saya minta bikin di sana. Kami sih pengin mengembangkan lagi tapi terkendala kesibukan pengurus sehingga nggak bisa full banget.”
Toh, pada bulan Ramadan, jumlah jamaah yang datang ke Kajian Humaira, khususnya Kajian Rutin, ternyata tidak sebanyak pada bulan-bulan lain. Ternyata, para jamaah yang kebanyakan para ibu tersebut sibuk menyiapkan menu buka puasa bagi keluarga mereka. Kajian Rutin memang dilakukan setiap Hari Kamis sore menjelang buka puasa. Pada bulan-bulan di luar bulan Ramadan, pada setiap Kajian Rutin juga disediakan menu buka puasa bagi yang melaksanakan puasa sunah Kamis.
Hasto Prianggoro
KOMENTAR