“Berbukalah dengan yang manis...” Begitu kira-kira sekilas iklan komersial yang akrab di telinga kita. Bagaimana aturannya?
Ya, mengonsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka puasa memang dianjurkan. Kenapa? Karena setelah berpuasa seharian, kadar gula darah terus menurun.
Di sore hari, bahkan kadarnya makin anjlok. Efeknya, metabolisme tubuh melambat lantaran energi tubuh yang berkurang. Kadar glukosa yang melorot ini terkadang membuat kepala terasa kleyengan dan badan lemas.
Itulah mengapa, kata Dr. dr. Fiastuti Witjaksono MSc., MS., Sp.GK, spesialis gizi klinik dari FKUI, makanan atau minuman manis di kala berbuka dibutuhkan agar kadar glukosa kembali normal.
Alhasil, tubuh kembali berenergi sehingga Anda bisa melaksanakan aktivitas selanjutnya dengan optimal, baik itu salat tarawih dan sebagainya.
BACA: 3 Resep Smoothies Sehat dan Segar untuk Buka Puasa
Akan tetapi, bukan berarti karena disarankan mengonsumsi yang manis-manis, jadi tak ada aturan. Tetap ada syarat dan ketentuan berlaku yang harus diperhatikan, yaitu menu yang manis tapi tak mengandung banyak gula dan tetap menyehatkan.
Tak dipungkiri, umumnya menu berbuka yang dihidangkan adalah takjil seperti kolak dan lainnya yang notabene rasanya manis. Habis itu, dilanjut minum air kelapa yang juga ditambah gula. Plus, ada juga yang ditambah meneguk teh manis. Hmm...
“Sebenarnya mengonsumsi takjil saat berbuka boleh-boleh saja. Asalkan, tidak berlebihan. Bila terlalu banyak mengandung gula otomatis banyak kalori yang didapat. Apalagi bila tak diimbangi dengan aktivitas yang membakar kalori, jangan heran usai menjalani ibadah puasa sebulan penuh justru berat badan meningkat.”
Pilih Buah dan Kurma
Jadi, hidangan manis apa yang disarankan kala berbuka? Utamanya adalah buah atau jus buah asli. Pasalnya, buah mengandung gula tapi menyehatkan dan baik buat tubuh.
Buah paling penting karena padat kalori. Pilih yang mengandung banyak serat, indeks glikemik rendah, membantu proses pencernaan, tinggi vitamin C agar proses pencernaan yang optimal.
BACA: Kiat Bekerja Tepat Waktu Agar Bisa Buka Puasa di Rumah
Buah-buah yang kaya akan serat terdapat dalam buah kiwi, apel, pir, delima, pisang, dan stroberi.
“Buah dapat dikonsumsi secara langsung atau dibuat jus. Segelas jus buah sangat disarankan untuk menu manis berbuka. Jus buah mampu menggantikan gula dalam tubuh yang sempat turun selama seharian berpuasa. Tapi ingat, jangan ditambah gula lagi, ya!”
Selain itu, menu manis yang dianjurkan kala berbuka adalah kurma. Kenapa? Karena kurma mengandung gula yang cukup tinggi sekaligus serat yang banyak.
Setidaknya, dalam satu buah kurma terkandung 20 kalori, karbohidrat lima gram dan protein 0,2 gram. Maka kurma dibilang sangat bagus untuk berbuka lantaran termasuk karbohidrat kompleks dan tidak memicu kenaikan kadar gula yang drastis.
Mulai dengan Kudapan
Yang perlu diperhatikan juga saat berbuka puasa adalah sebaiknya tidak langsung mengonsumsi makanan berat. Soalnya, tubuh butuh adaptasi dengan makanan.
Sayangnya, karena sudah menahan lapar seharian, orang banyak lupa diri sehingga kalap makan apa saja yang tersaji di meja makan dengan terlalu cepat.
Ujung-ujungnya, perut bisa bergejolak karena tiba-tiba diisi makanan yang banyak setelah sekian jam lamanya kosong. Ini yang bisa mengakibatkan proses pencernaan terganggu.
Maka sebaiknya kala berbuka isi perut secara perlahan agar proses metabolisme dan pencernaan tetap baik. Sebaiknya makan utama dikonsumsi setelah menunaikan salat.
BACA: Ini yang Terjadi Bila Anda Buka Puasa Dengan Gorengan
Perhatikan Zat Gizi
Hal penting lain, saat berbuka tidak hanya memerhatikan makanan manis, tapi juga pastikan tubuh mendapat semua kebutuhan zat gizi.
Artinya, makanan yang lengkap mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, sayur dan buah, serta minum mencukupi jumlah 1,5–2 liter per hari.
“Prinsipnya, puasa yang sehat itu kala makan berbuka 60% terdiri atas makanan manis 15%, makanan lengkap 30% dilakukan setelah salat magrib, makanan kecil 15% dan minum 5 gelas.”
Hilman Hilmansyah
KOMENTAR